"BUMN secara korporasi, saya selalu menekankan bahwa BUMN itu harus bisa dikelola secara transparan dan profesional," ujar Menteri Rini kepada wartawan di Jakarta, Rabu.
Rini Soemarno mengatakan BUMN bukan hanya korporasi namun juga milik negara, berarti BUMN merupakan milik semua bangsa Indonesia.
"Jadi kita punya tanggung jawab bahwa BUMN ini harus bisa diturunkan atau diwariskan kepada anak, cucu dan cicit kita, harus dijaga kesehatannya, bisa mencetak keuntungan," tutur Menteri Rini.
Selain itu, menurut dia, BUMN juga berdasarkan undang-undang maka harus bisa mendorong perekonomian nasional dan dapat membantu masyarakat dengan kondisi perekonomian yang lemah.
"Jadi itu tanggung jawab yang lebih, kalau korporasi biasa hanya mencetak keuntungan, namun kalau BUMN memang memiliki tanggung jawab yang lebih karena BUMN milik negara dan rakyat. Jadi tolong dijaga," tutur Menteri Rini usai menggunakan hak suaranya di TPS 011 Komplek Patra Jasa, Kuningan Timur.
Sebelumnya Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan pengelolaan perusahaan milik negara dalam empat tahun terakhir sudah sangat jauh lebih baik dibanding lima tahun sebelumnya, tercermin dari berkurangnya BUMN yang mengalami kerugian.
Rini mengatakan salah satu kesalahan dalam pengelolaan BUMN di masa lalu adalah direksi yang selalu menutup-tutupi berbagai persoalan. Untuk itu, Rini mengatakan dirinya memiliki tanggung jawab besar dan harus menghentikan persoalan-persoalan itu.
Selain itu Menteri BUMN juga mengingatkan bahwa Presiden Joko Widodo, saat menunjuk dirinya sebagai Menteri BUMN, memberikan petuah agar BUMN betul-betul dikelola secara profesional dan transparan serta memberikan sumbangsih bagi bangsa.
Kemudian, ujar dia, BUMN juga harus bertujuan menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan oleh sektor swasta dan koperasi, serta turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah, koperasi dan masyarakat.
Baca juga: Rini: pengelolaan BUMN jauh lebih baik dibanding masa lalu
Baca juga: Rini Soemarno tegaskan dirinya adalah profesional
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019
