Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 770 orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa (PSBLHS) 2 di Jakarta Timur mengikuti Pemilu 2019.

Kepala PSBLHS 2 Tuti Sulistyaningsih mengatakan di Jakarta, Rabu, jumlah tersebut tersebar di lima TPS pada dua gedung panti yang berada di Kelurahan Cipayung dan di Kelurahan Budi Murni.

Tuti menyebutkan seluruh warga binaan sosial di PSBLHS 2 mengikuti pemilihan umum karena seluruhnya memiliki NIK dan dalam kondisi kejiwaan yang stabil.

Sebelum ikut berpartisipasi dalam pesta demokrasi, para warga binaan sosial yang merupakan ODGJ diberikan sosialisasi dan edukasi tentang proses pemilu sebanyak tiga kali.

“Pengenalan paslon kami dibantu dari KPU, pertama di bulan Januari dari KPU Jakarta Timur, diperkenalkan siapa paslonnya, untuk apa mereka memilih dan mengapa memilih. Dilanjutkan bulan Maret dari KPU tingkat provinsi DKI Jakarta. Terakhir di bulan April dari relawan disabilitas,” kata Tuti.

Dia menyebutkan kondisi kesehatan jiwa warga binaan di PSBLHS 2 seluruhnya stabil.

PSBLHS terbagi menjadi tiga panti yang dipisahkan berdasarkan kategori kondisi kesehatan jiwa warga binaan. PSBLHS 1 di Cengkareng untuk kondisi kesehatan jiwa yang masih akut, PSBLHS 2 yang lebih stabil, dan PSBLHS 3 yang kondisi kejiwaannya mulai pulih.

“Mereka penyandang tapi stabil sekali, kami memberikan kiat-kiat bagaimana memilih tidak pakai lama, cara melipat, seperti itu, tidak ada yang tidak normatif, semuanya siap dipanggil namanya siap bangun karena mereka semua di fase stabil kan,” jelas Tuti.

Dari pantauan pelaksanaan pencoblosan di TPS 78-79 Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa 2 berlangsung kondusif dan tertib. Para warga binaan duduk dengan tertib mengantre panggilan untuk memilih.

Ketika namanya dipanggil, warga binaan mengambil kertas suara dan mencoblosnya di bilik suara. Kemudian panitia pemungutan suara memberikan arahan untuk memasukkan surat suara ke kotak suara sesuai dengan warna yang tertera.

Salah satu warga binaan Warniti mengatakan memahami tata cara pelaksanaan pemilu. Dia juga tidak mau memberikan bocoran siapa pilihannya dengan merahasiakan.

Warniti berharap banyak pada calon pemimpin Indonesia ke depan untuk membawa negara menjadi lebih maju.

“Ngga bisa, ngga bisa diceritain. Semoga bangsa kita lebih maju, lebih banyak uangnya, ngga putus sekolah,” kata Warniti.

Baca juga: TPS "WANI" nuansa Persebaya tarik antusias pemilih
Baca juga: Masyarakat Kediri antusias gunakan hak pilih
Baca juga: Spiderman dan Gatotkaca ikut nyoblos


Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019