Jakarta (ANTARA) - Kepala Pelatih Ganda Putri PBSI Eng Hian melakukan evaluasi terhadap performa tiga pasangan ganda putri utama pelatnas di tiga turnamen terakhir dalam rangka persiapan menghadapi kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 mendatang.

Tiga turnamen itu, antara lain India Open Super 500, Malaysia Open Super 750 dan Singapore Open Super 500. Sedangkan ketiga pasangan yang dievaluasi, yaitu Greysia Polii/Apriyani Rahayu, Rizki Amelia Pradipta/Ni Ketut Mahadewi Istarani dan Della Destiara Haris/Tania Oktaviani Kusumah.

“Hasilnya tidak sesuai yang diharapkan, tapi per individu ada evaluasi kekurangan dan kelebihan yang harus dikaji lagi bersama-sama. Hasil evaluasi ini akan menjadi bahan pertimbangan jelang kualifikasi menuju Olimpiade Tokyo 2020,” kata Eng melalui siaran pers PBSI yang diterima media di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, Greysia/Apriyani meraih hasil cukup baik dengan mempertahankan gelar juara di India Open 2019. Namun di turnamen selanjutnya, Malaysia Open 2019, Greysia/Apriyani dikalahkan oleh Rizki/Ketut.

Pada ajang India Open 2019, sambung dia, justru Rizki/Ketut yang dikalahkan oleh teman sendiri, yaitu Della/Tania. Di atas kertas, Rizki/Ketut lebih dijagokan, karena Tania merupakan pemain yang lebih muda dan baru dipasangkan dengan Della.
Baca juga: Pelatih tidak terkejut dengan kemenangan Della-Tania atas Rizki-Ketut

Dia mengatakan penampilan Rizki/Ketut semakin menurun. Di turnamen Singapore Open 2019, mereka kalah telak di babak pertama oleh Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai dengan skor 10-21, 6-21.

Padahal, di pertemuan sebelumnya, yaitu kejuaraan beregu campuran Asia Tong Yun Kai Cup 2019, Rizki/Ketut menang mudah atas pasangan Thailand tersebut dengan skor 21-13 dan 21-11.

“Meskipun begitu, ada tren positif, yaitu ada persaingan dari mereka sendiri. Seorang Tania yang baru dipasangkan dengan Della, dia baru naik dari level junior, ternyata bisa mengalahkan seniornya. Ada evaluasi, baik untuk yang mengalahkan maupun yang dikalahkan,” ujar Eng.

Pada ajang India Open 2019, prestasi tertinggi tim ganda putri Indonesia diraih oleh Greysia/Apriyani yang sukses menggondol gelar juara. Sedangkan di Malaysia Open 2019, Rizki/Ketut mencapai babak perempat final sebelum akhirnya dikalahkan oleh Li Yinhui/Du Yue asal China dengan skor 18-21 dan 16-21.
Baca juga: Ketut/Rizki akui tertekan hadapi China di perempat final Malaysia Open

“Menurut saya, semuanya lebih disebabkan faktor non teknis, yaitu kondisi yang tidak stabil. Kalau faktor teknis, solusinya tentu saya bisa dengan mudah menginstruksikan dan membuatkan program. Tapi kalau faktor non teknis, tergantung dari atlet,” ungkap Eng.

Dalam turnamen Singapore Open 2019, Rizki/Ketut dan Della/Tania sama-sama terhenti di babak pertama, sedangkan Greysia/Apriyani tidak berpartisipasi dalam turnamen bulu tangkis level Super 500 tersebut.
 

Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2019