Semarang (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional hingga saat ini membina 12.479 kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) di seluruh Indonesia dalam upaya peningkatan kesejahteraan keluarga.

Sekretaris Utama BKKBN Nofrijal di Semarang, Selasa malam, mengatakan setiap kelompok usaha tersebut terus berkembang hingga bisa mengelola dana antara Rp20 juta hingga Rp100 juta.

“Kita mulai dari soft mikro paling bawah kemudian mereka naik jadi usaha kecil menengah. Yang sudah dihasilkan, mereka sudah naik kelas yang mulai dari dasar ada yang sudah menjadi pengusaha nasional,” kata Nofrijal.

Pengembangan usaha dari UPPKS tersebut juga sudah sampai mengeskpor produknya ke sejumlah negara, dan bahkan dijual melalui tempat berbelanja daring sehingga bisa menjangkau pasar yang lebih luas.

“Ini memberikan dampak ekonomi, dampak peningkatan, upaya-upaya penanggulangan kemiskinan kesejahteraan sangat besar. Kita dibantu difasilitasi oleh yang namanya pengurus Andalan Kelompok UPPKS ini di semua provinsi dan kabupaten-kota,” kata Nofrijal.

UPPKS dibentuk sejak 1994 dengan anggotanya pada tahun tersebut pernah mencapai 13 juta orang di seluruh Indonesia dengan mayoritas perempuan peserta KB. Pada tahun 2015 tercatat ada sebanyak 91.748 kelompok yang masih aktif yang berkat bantuan Asosiasi Kelompok UPPKS (AKU).

“Kita memberikan penguatan mulai dari manajemen, pelatihan, kemudian pemasaran. Jadi kita tidak dibebankan lagi dalam urusan yang berkaitan dengan modal.

Sementara adanya Asosiasi Kelompok UPPKS ini menjembatani kelompok UPPKS dengan lembaga ekonomi yang ada, terutama lembaga keuangan mikro seperti pegadaian, bank-bank yang memberikan kredit mikro, atau dengan pemerintah seperti Kementerian Desa yang menyalurkan bantuan bantuan untuk BUMDES.

BKKBN bersama AKU mengadakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Musyawarah Nasional (Munas) Perkumpulan Andalan Kelompok UPPKS di MG Setos Hotel Semarang, Jawa Tengah.

Acara tersebut dibuka oleh Plh. Gubernur Jawa Tengah Sri Puryono, didampingi Sekretaris Utama BKKBN Nofrijal serta Ketua Umum Badan Pengurus Pusat AKU (BPP AKU) GKR Pembayun.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK), Para Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di lingkungan Kedeputian KSPK dan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah beserta jajaran, para pejabat Administrator dan Pengawas Pemberdayaan Ekonomi Pusat dan Provinsi se-Indonesia, serta Ketua Badan Pengurus Daerah AKU (BPD AKU) se-Indonesia.

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019