Bantuan alat tangkap untuk nelayan pesisir selatan guna mendukung swasembada ikan
Lebak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, menyalurkan bantuan alat tangkap untuk nelayan pesisir selatan guna mendukung swasembada ikan di daerah ini.

"Bantuan alat tangkap itu melalui anggaran dana alokasi khusus (DAK) tahun 2019," kata Kepala Bidang Pembinaan Nelayan Kecil Dinas Perikanan Kabupaten Lebak, Hasan Lubis di Lebak, Kamis.

Penyaluran bantuan alat tangkap disalurkan kepada nelayan yang tergabung Kelompok Usaha Bersama (KUBE) melalui Koperasi Mina Muara Sejahtera dan Koperasi Pantai Selatan.

Mereka nelayan mendapat bantuan berupa sembilan perahu dan mesin motor dengan kapasitas di bawah 3 GT. Selain itu juga sembilan alat pancing juga alat tangkap penyimpanan ikan.

"Kami berharap bantuan alat tangkap itu dapat meningkatkan pendapatan ekonomi nelayan," katanya.

Menurut dia, selama ini, produksi ikan tangkap di Kabupaten Lebak belum maksimal akibat minimnya sarana alat tangkap juga cuaca buruk yang kerapkali melanda Perairan Samudera Hindia.

Saat ini, jumlah nelayan pesisir selatan 3.700 jiwa dan perahu sebanyak 826 unit dan 80 persen perahu berkapasitas 3 GT.

Karena itu, sebagian besar nelayan di sini masih tradisional, sehingga pemerintah setiap tahun menyalurkan bantuan alat tangkap.

"Semua bantuan bantuan alat tangkap itu untuk nelayan yang tergabung KUBE dan masuk anggota koperasi," katanya.

Kepala Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Binuangeun, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Agus Taman mengatakan saat ini, produksi tangkapan meningkat hingga 250 sampai 300 ton per bulan.

Meningkatnya tangkapan itu, di antaranya nelayan mendapat bantuan alat tangkap dari pemerintah dan Kementerian Kelautan.

Produksi hasil tangkapan ikan di pesisir pantai Lebak diantaranya tongkol, layur, cumi-cumi, selar, kue, kakap dan lobster.

"Kami yakin bantuan alat tangkap itu meningkatkan produksi ikan," katanya.

Baca juga: DKP Lebak larang nelayan tangkap anak lobster

Baca juga: Nelayan pesisir Lebak butuh pabrik es

Pewarta: Mansyur Suryana
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019