Padang, (ANTARA) - Direktur Reserse Narkoba Polda Sumatera Barat Kombes Pol Ma'mun mengatakan pihaknya mengantisipasi peredaran narkoba melalui jalur laut masuk ke provinsi tersebut.

"Sejauh ini fokus penangkapan dilakukan di jalur darat dan pernah juga yang dari udara melalui bandara namun tidak menutup kemungkinan peredaran dari laut juga dilakukan," kata dia di Padang, Kamis.

Menurut dia, dalam hal ini pihakya terus membangun koordinasi baik dengan TNI AL, BNNP Sumbar dan Ditpolair Polda Sumbar agar kawasan perairan Sumbar tidak dimanfaatkan oleh bandar untuk memasukkan narkoba.

"Luas laut Sumatera Barat cukup luas dengan bibir pantai yang panjang tentu menjadi tantangan tersendiri dalam melakukan pengawasan," ujar dia

Ia menjelaskan sejauh ini Sumatera Barat masih menjadi daerah transit utama peredaran narkoba. Mereka bertansaksi narkoba jenis sabu-sabu berkilo-kilo dan membawa ke luar Sumbar.

"Sumbar masih menjadi wilayah transit belum tujuan utama dan kita tentu berharap Sumbar tidak menjadi daerah tujuan utama," katanya

Menurut dia daya beli narkoba di Sumbar sebenarnya tidak tinggi sehingga yang ditemukan di lapangan narkoba dijual dengan paket-paket kecil atau paket hemat.

"Perlu kerja sama seluruh pihak untuk menjaga lingkungan sekitar terjaga dari peredaran narkotika," ujar dia

Hal tersebut tidak akan memperlemah pengawasan narkoba di Sumbar terutama di wilayah perbatasan dengan provinsi lainnya seperti Kota Payakumbuh, kabipaten 50 Kota, Dharmasraya, Pasaman Barat dan Pasaman Timur.

"Kami bekerja sama dengan Polda Riau, Sumatera Utara, Jambi dan Bengkulu untuk mengungkap peredaran narkoba lintas provinsi ini. Selain itu untuk pengungkapan kami bekerja sama dengan seluruh instansi terkait dan masyarakat agar sumbar bersih dari narkoba," kata dia.

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019