Jangan tergantung di provinsi, karena banyak yang kami tangani mulai dari masalah pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan lainnya
Gorontalo (ANTARA) - Gubernur Gorontalo Rusli Habibie menyarankan kepada para bupati dan kepala desa agar mengalokasikan anggaran dana desa untuk pengadaan rumah layak huni (mahyani) bagi warga yang membutuhkan.

“Sekarang kan ada dana desa dari Kementerian Desa Rp1,3 Miliar tiap desa yang merupakan program Presiden Jokowi. Saya mohon juga dari desa, bisa mengalokasikan minimal 10 unit mahyani,” katanya, Rabu.

Gubernur dua periode ini menghitung, jika tiap desa yang mendapatkan dana desa mengambil peran untuk membangun 10 unit rumah dengan nilai Rp35 juta tiap rumah, maka hanya membutuhkan sekitar Rp350 juta dari tiap desa.

Menurut Rusli, jika ini bisa diterapkan, maka kebutuhan mahyani akan lebih cepat teratasi dibandingkan bergantung pada anggaran pemerintah provinsi yang terbatas.

“Jangan tergantung di provinsi, karena banyak yang kami tangani mulai dari masalah pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan lainnya,” ujarnya.

Rusli menjelaskan semenjak dirinya dilantik sebagai gubernur, masyarakat yang masih membutuhkan rumah layak huni sebanyak 58 ribu unit rumah.

Setiap tahun, lanjutnya, alokasi anggaran pemprov yang bisa diberikan paling banyak hanya 1.000 unit.

Jika 10 tahun masa kerjanya sebagai gubernur dua periode, hanya bisa memenuhi 10 ribu unit mahyani, masih ada sisa 48 ribu unit yang tidak terpenuhi dan bahkan bisa bertambah.

Ia juga mengingatkan agar para pengambil kebijakan bisa fokus pada program tertentu, yang dianggap paling penting. “Tolong anggaran itu diarahkan kepada kepentingan yang sangat mendesak, jangan kemana-mana dulu, fokus saja,” imbuhnya.

Baca juga: Pesisir Selatan targetkan bangun 1.500 rumah layak huni

Baca juga: Masih ada 42 ribuan rumah tidak layak huni di Garut

 

Pewarta: Debby H. Mano
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019