Manokwari (ANTARA) - Para pegiat dari sejumlah lembaga, organisasi kemasyarakatan, dan organisasi mahasiswa di Manokwari, Papua Barat menggalang bantuan kemanusiaan bagi korban banjir bandang di Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.

Pegiat dari sejumlah organisasi yang melakukan aksi kemanusiaan di lampu pengatur lalu lintas Haji Bauw Jalan Trikora Wosi Manokwari pada Selasa itu, yakni Ikatan Mahasiswa Buton, Papua Melanesia, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STKIP Muhammadiyah Manokwari, dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Papua Barat.

Berdasarkan pantauan Antara, seluruh titik lampu pengatur lalu lintas di Manokwari penuh dengan aksi penggalangan dana kemanusiaan untuk para korban banjir bandang Papua yang dilakukan para pegiat tersebut.

"Ini menunjukkan bahwa antusias masyarakat cukup besar untuk berempati, berbagi dengan saudara-saudara kita yang dilanda bencana," kata Ketua PWI Papua Barat Bustam di sela aksi penggalangan dana itu.

Ia mengutarakan pascabanjir bandang Sentani, Sabtu (16/3) dan Minggu (17/3) dini hari, sejumlah lembaga dan peguyuban di Manokwari mulai turun ke jalan untuk menggalang dana kemanusiaan itu. PWI pun turut andil untuk meraup empati masyarakat.

"Ini hari kedua bagi PWI, kita bersyukur banyak lembaga, ormas, dan peguyuban memiliki empati yang cukup besar terhadap bencana tersebut," ujar dia.

Sehari sebelumnya, aksi penggalangan dana juga dilakukan Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS), Ikatan alumni SKMA Manokwari, serta sejumlah ormas lainya. Mereka saling berlomba untuk mencarikan bantuan bagi korban banjir.

Dilansir dari papua.antaranews.com, jumlah pengungsi terdampak banjir bandang yang menerjang Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua sudah mencapai 6.831 orang.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah (Polda) Papua Kombes Pol A.M. Kamal menyebutkan bahwa pengungsi tersebar di 15 lokasi di Kabupaten Jayapura.

Hingga saat ini, upaya pencarian korban masih terus dilakukan oleh tim gabungan.
 

Pewarta: Toyiban
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019