ANTARA-Dalam dua tahun terakhir Republik Rakyat Tiongkok (RRT) tengah disorot dunia atas tuduhan pelanggaran hak asasi manusia terhadap kaum minoritas muslim Uighur di wilayah otonomi Xinjiang. Komite PBB untuk Penghapusan Diskriminasi Rasial pada Agustus 2018 telah menerima laporan adanya penahanan 1 juta orang Uighur dan etnis minoritas lainnya sejak 2017 di kamp pusat re-edukasi. Sementara, pemerintah China menyebutnya sebagai Pusat Pelatihan Vokasional yang ditujukan untuk menjinakkan warga yang terpapar paham ekstremisme.