Sampai hari ini tidak ada pembatalan itu. Semua (kunjungan kapal pesiar) sesuai jadwal
Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat membantah kabar bahwa tiga kapal pesiar batal singgah di Lombok karena tumpukan sampah di pantai dan destinasi wisata.

Kepala Dinas Pariwisata NTB, Lalu Moh Faozal di Mataram, Selasa, menegaskan bahwa tidak ada pembatalan kunjungan kapal pesiar ke Lombok, apalagi karena sampah.

"Sampai hari ini tidak ada pembatalan itu. Semua (kunjungan kapal pesiar) sesuai jadwal," ujarnya.

Faozal mengatakan, sepanjang 2019  Lombok akan disinggahi 26 kapal pesiar. Pada Januari lalu satu kapal pesiar berbendera Jerman sudah berlabuh dengan 1.800 wisatawan.

Sepanjang tiga bulan ini, Dispar NTB juga mencatat ada empat kapal yang masuk, yaitu MV Star Legend, MV Aidavita, MV Star Legend pada Januari 2019 dan MV Aidavita kembali bersandar di Lombok pada Februari 2019

"Selanjutnya, kapal pesiar juga akan datang pada 15 Maret, MV Sun Princess akan berkunjung ke Lombok melalui Pelabuhan Lembar dengan estimasi Wisatawan sebanyak 1500, dan semua sesuai jadwal tidak ada pembatalan. Karena yang mengurus kapal pesiar ini Dispar NTB," jelas Faozal.

Sebelumnya berita yang menyebutkan bahwa tiga kapal pesiar yang batal menjadi viral di sejumlah media massa nasional. Berita itu disampaikan General Manager PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Cabang Lembar Erry Ardiyanto, Senin (11/3).

Erry menegaskan, ada tiga dari 26 kapal pesiar yang membatalkan kunjungan ke Lombok karena tumpukan sampah.

Kadispar Faozal menegaskan, pemberitaan itu sangat merugikan citra pariwisata NTB yang tengah berusaha bangkit dari dampak bencana gempa bumi Juli-Agustus 2018.

Terkait sampah, sejauh ini Dinas Pariwisata NTB dan seluruh stakeholders kepariwisatan sudah sangat peduli.

Mengenai sampah di pesisir pantai pascagempa di Lombok, pihaknya juga telah mengupayakan proses pembersihan secara rutin.

Kegiatan pembersihan pantai itu dilakukan di sejumlah destinasi wisata di Lombok dibantu oleh berbagai komunitas peduli pantai. Bahkan, kondisi sejumlah destinasi pun saat ini sudah jauh membaik di banding pasca gempa tahun lalu.

"Kami Dispar Provinsi NTB merasa berita yang terkait gagalnya kapal pesiar masuk Lombok sangat merugikan dan jauh dari kenyataan yang ada dan tidak beralasan," tegas mantan Kepala Museum NTB itu.

Dinas Pariwisata dan jajaran sudah mengecek lokasi di sekitar pelabuhan Lembar, Lombok Barat, dan tidak ditemukan tumpukan sampah.

Ia berharap seluruh lapisan masyarakat juga turut serta dalam upaya mengembalikan gairah pariwisata di Lombok.

Faozal mengatakan, Pemprov NTB juga tengah membangun program NTB "Zero Waste" atau bebas sampah yang dilaunching awal 2019.

Ia menegaskan, Pemprov NTB melalui Dinas Pariwisata akan mengajukan keberataan atas pemberitaan soal sampah ini. "Kami sudah melaporkan masalah ini ke Dirut Pelindo, untuk mengklarifikasi pemberitaan yang merugikan citra NTB ini," katanya.
 

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019