Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mengajak bangsa Indonesia untuk memelihara alam sebagai sumber kehidupan dalam peringatan Hari Raya Nyepi.

“Menjauhkan diri sejenak, merenung dan berusaha menghilangkan segala amarah, rasa dengki, dan iri, adalah nilai hakiki yang terus dicari oleh mereka yang sedang Nyepi di hari raya suci Umat Hindu Dharma,” demikian pesan dan doa Menko PMK dalam rangka perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1941 kepada seluruh Umat Hindu di tanah air dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Kamis.

Puan mengatakan umat Hindu terus menyelami diri untuk menemukan jati diri, bertanya pada hati yang paling dalam dan  menemukan pencerahan sesungguhnya.

Makna dan pelaksanaan Hari Raya Nyepi, bagi Puan yang juga memiliki Darah Bali, mengandung arti dan makna yang sangat relevan dengan tuntutan masa kini dan masa yang akan datang.

Melestarikan alam sebagai tujuan utama upacara Tawur Kesanga merupakan tuntutan hidup masa kini dan yang akan datang. Bhuta Yajña (Tawur Kesanga) mempunyai arti dan makna untuk memotivasi umat Hindu secara ritual dan spiritual agar alam senantiasa menjadi sumber kehidupan.

“Rahajeng rahina pengerupukan dan Rahajeng Nyanggra Rahina Nyepi 2019 Tahun Caka 1941,” kata Menko Puan.

Baca juga: Umat Hindu Bali jalani brata penyepian
Baca juga: PDI Perjuangan: Hari Raya Nyepi proses sucikan seluruh kehidupan di alam raya
Baca juga: Ratusan umat Hindu DKI ikuti Tawur Agung


Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019