Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu sore kembali melemah jelang libur Hari Raya Nyepi Kamis (7/2) besok.

Nilai tukar rupiah melemah 15 poin menjadi Rp14.143 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.128 per dolar AS.

Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Rabu, mengatakan, koreksi rupiah sore ini disebabkan penguatan dolar AS seiring ekspektasi kenaikan suku bunga Bank Sentral AS The Federal Reserve (The Fed).

"Data ekonomi AS cukup bagus, terutama data jasa aktivitas perumahan yang menunjukkan kenaikan. Minggu ini juga payroll AS akan dirilis dan ekspektasi cukup bagus. Ini berpengaruh positif untuk dolar," ujar Ibrahim.

Seiring membaiknya data ekonomi AS tersebut, lanjut Ibrahim, The Fed akan kembali membahas tentang kemungkinan kenaikan suku bunga karena ekonomi yang membaik di tengah perang dagang yang berkecamuk.

"Perang dagang juga sampai saat ini belum ada kabar walau sudah lewat tenggat waktu sehingga ini membuat para pelaku pasar jadi pesimistis terhadap kebijakan-kebijakan perang dagang," kata Ibrahim.

Terakhir, pertemuan kongres rakyat nasional di China yang membahas tentang ekonomi Negeri Tirai Bambu tersebut ke depan, menargetkan pertumbuhan ekonomi tahun ini 6-6,5 persen.

"Bank sentral China juga merevisi pertumbuhan ekonomi China ke enam persen. Ini mengakibatkan mata uang rupiah kembali lagi mengalami pelemahan," ujarnya.

Nilai tukar (kurs) rupiah pada pagi sebenarnya dibuka menguat Rp14.126 dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.123 per dolar AS hingga Rp14.154 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Rabu menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp14.129 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.146 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah Rabu pagi kembali terkoreksi
Baca juga: Rupiah Rabu pagi melemah 2 poin

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019