Cipayung dalam peta Dinas Kesehatan Pemprov DKI tidak pernah tinggi kasus DBD, baru tahun 2019 ini terjadi
Jakarta (ANTARA News) - Jumlah kasus baru Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, paling tinggi di wilayah Provinsi DKI Jakarta menurut data Dinas Kesehatan per 26 Februari 2019.  

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Widyastuti di Jakarta, Rabu, mengatakan bahwa di Kecamatan Cipayung angka kesakitan (Incidence Rate/IR) DBD mencapai 20,96 per 100 ribu penduduk.

Angka insiden tersebut, yang menunjukkan jumlah kasus baru penyakit DBD per 100 ribu penduduk dalam periode tertentu, tercatat paling tinggi sejak 2016.

"Cipayung dalam peta kami tidak pernah tinggi kasus DBD. Baru tahun ini terjadi," kata Widyastuti.

Ia mengatakan lahan-lahan kosong serta area pemakaman Pondok Rangon yang cukup luas di Cipayung mungkin menjadi tempat perkembangbiakan Aedes aegypti, nyamuk penular virus dengue.

Setelah Cipayung, daerah yang juga memiliki jumlah kasus baru DBD tinggi yakni Kecamatan Kalideres (Jakarta Barat) dengan IR 20,57 per 100 ribu penduduk;  Jagakarsa (Jakarta Selatan) dengan IR 18,77 per 100 ribu penduduk;  Pasar Rebo (Jakarta Timur) dengan IR 18,54 per 100 ribu penduduk dan Cengkareng (Jakarta Barat) dengan IR 18,34 per 100 ribu penduduk.


Guna menekan penularan DBD, Dinas Kesehatan DKI Jakarta menggiatkan upaya pemberantasan sarang nyamuk.
    
Dinas Kesehatan antara lain dengan berkoordinasi dengan pemimpin wilayah dan instansi terkait untuk mengoptimalkan peran petugas pemelihara sarana prasarana umum dalam melakukan pembersihan, khususnya di lahan-lahan yang kosong atau tak bertuan yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. 

Secara keseluruhan, menurut data Dinas Kesehatan DKI Jakarta per 26 Februari 2019, jumlah kasus demam berdarah dengue tercatat 1.024 kasus, naik 989 kasus dibandingkan pada Januari 2019. 

Sepanjang Januari-Februari 2019, menurut data Dinas Kesehatan ada satu orang yang diduga meninggal dunia akibat demam berdarah di Jakarta Timur.

Baca juga: IAKMI: Waspadai perkembangan penular DBD di permukiman mewah

Baca juga: Gandeng Swedia, Yogyakarta siapkan sistem dengan akses terbuka prediksi demam berdarah

 

Pewarta: Virna P Setyorini/Dewa Wiguna
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019