Jadi saya mengajak semua pemangku kepentingan untuk optimis memandang bisnis penerbangan tahun ini akan terus tumbuh dan berkembang. Mari kita kerja keras dan cerdas dengan saling bersinergi.
Padang (ANTARA News) - Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan meminta operator penerbangan untuk tetap optimistis di tengah musim sepi penumpang. 

Polana dalam keterangannya di Padang, Senin, menuturkan sebagai bagian dari pola transportasi nasional, penerbangan merupakan salah satu pemacu perkembangan dan pertumbuhan ekonomi suatu bangsa. 

Dunia penerbangan, lanjut dia, juga diibaratkan seperti urat nadi perekonomian suatu bangsa, yang apabila beroperasi maksimal, maka tubuh perekonomian akan semakin sehat dan berkembang.

"Sudah diakui oleh dunia internasional bahwa penerbangan adalah salah satu pemacu pertumbuhan dan perkembangan ekonomi. Penerbangan sebagai salah satu moda transportasi adalah urat nadi perekonomian suatu bangsa. Jika urat nadi tersebut beroperasi maksimal, tubuh juga akan semakin sehat dan berkembang," ujarnya.

Namun demikian, Polana juga menyadari siklus-siklus bisnis yang ada di penerbangan, seperti misalnya adanya musim sepi (low season) dan musim sibuk (peak season). 

“Low season” biasanya terjadi di pertengahan Januari sampai Februari ketika penumpang didominasi oleh pebisnis dan pekerja, sementara penumpang dengan keperluan wisata menurun.

Sedangkan “peak season” biasanya terjadi di tengah tahun, saat liburan sekolah dan akhir tahun saat liburan natal dan tahun baru. Ada juga puncak peak season yang khusus terjadi di Indonesia yaitu libur Lebaran.

"Penurunan penumpang, hampir terjadi setiap tahun, memang kondisi 'low season' yang merupakan siklus tahunan yaitu Januari, Februari. Dan Maret baru mengalami peningkatan,” katanya.

Dari data angkutan udara domestik yang dihimpun Ditjen Hubud, terlihat adanya fluktuasi jumlah penumpang, pada Januari 2016, jumlah penumpang 6,7 juta, Februari 6,4 juta, Juli 8,7 juta dan Desember 8,4 juta, sementara itu pada Januari 2017 jumlah penumpang 7,7 juta, Februari 6,5 juta, Juli 9,5 juta dan Desember 9,0 juta. 

Sedangkan pada Januari 2018 jumlah penumpang 8,3 juta, Februari 7,5 juta, Juli 9,7 juta dan Desember 8,1 juta penumpang.

"Jadi saya mengajak semua pemangku kepentingan untuk optimis memandang bisnis penerbangan tahun ini akan terus tumbuh dan berkembang. Mari kita kerja keras dan cerdas dengan saling bersinergi. Dan yang paling penting, harus tetap mengutamakan keselamatan, keamanan, pelayanan dan patuh terhadap aturan-aturan penerbangan yang berlaku," katanya.

Baca juga: Kemenhub gelar kampanye keselamatan penerbangan di Bandara Minangkabau

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2019