Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi IV DPR, Darori Wonodipuro, meminta pengusutan atas dugaan 6.000 ton beras tidak layak konsumsi karena hancur dan berbau busuk yang ditemukan di gudang Bulog Sub Divre setempat di wilayah Ogan Komering Ulu Timur, Sumatera Selatan.

"Penemuan beras busuk di OKU ini harus diinvestigasi dan diusut tuntas," kata dia, dalam pernyataan yang diterima di Jakarta, Rabu.

Ia memperkirakan beras itu menjadi tidak layak konsumsi salah satunya karena proses distribusi yang lama, akibat minimnya koordinasi antara pusat dengan daerah.

Menurut dia, stok beras yang berlebih di suatu daerah, harus segera disalurkan kepada daerah lain, agar tidak lama mengendap di gudang dan membuat beras cepat rusak.

"Mestinya, ada data di pusat, di daerah mana ada stok atau masih kurang. Dengan data itu (beras di gudang) bisa disebarkan," kata legislator dari Fraksi Partai Gerindra ini.

Selain itu, tambah dia, beras ini menjadi busuk karena kualitas gabah yang kurang memadai, sehingga daya tahan beras saat disimpan dalam gudang menjadi turun.

Ia menyayangkan kondisi ini tidak menjadi fokus utama Bulog, karena sebagian gudang masih menahan pendistribusian beras.

Sebelumnya, Tim Sergab TNI AD menemukan sekitar 6.000 ton beras tidak layak konsumsi dan busuk di gudang Bulog Sub Divre setempat di wilayah Ogan Komering Ulu Timur.

Ribuan ton beras tersebut diduga merupakan beras pengadaan 2015 dan sebagian besar ditemukan dalam keadaan berkutu.

Pewarta: Satyagraha
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019