Presiden memerintahkan operasi pasar bisa lebih besar lagi. Nanti saya akan lihat tanggal 2 di Bulog seperti apa
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo memanggil sejumlah menteri dan pejabat terkait lainnya untuk membahas penyesuaian harga beras.

"Presiden memerintahkan operasi pasar bisa lebih besar lagi. Nanti saya akan lihat tanggal 2 di Bulog seperti apa," kata Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution usai menemui Presiden di Istana Merdeka, Jakarta pada Kamis sore.

Menurut Darmin, tujuan operasi pasar diprioritaskan di wilayah pusat dan daerah-daerah.

Darmin mengatakan Bulog pada Desember 2018 telah melakukan operasi pasar sebanyak 64.000 ton beras.

Dia menjelaskan Presiden mengarahkan kementerian dan lembaga terkait persediaan beras untuk dapat menyesuaikan harganya.

"Artinya Presiden minta ya yang naik itu turunkan lagi. Itu berarti operasi pasarnya harus naik," ujar Darmin menjelaskan operasi pasar beras yang dilakukan Bulog.

Sejumlah pejabat yang turut dalam pertemuan tersebut yakni Menteri BUMN Rini Soemarno dan Dirut Perum Bulog Budi Waseso.

Sementara itu Budi menjelaskan pemerintah terus melakukan stabilisasi harga beras.

Menurut dia, periode Januari hingga Maret 2019 belum akan terjadi panen raya.

"April, Mei, Juni baru panen raya. Nah sebelum itu kita mengantisipasi supaya tidak ada lonjakan harga. Maka kita operasi pasar selama tiga bulan yang masif," ujar Budi.

Dirut Bulog menambahkan stok beras Bulog hingga hari ini berjumlah sekitar 2,2 juta ton.

Dia menjelaskan jumlah tersebut cukup untuk operasi pasar selama 4 bulan kedepan. 

Baca juga: Pemerintah berupaya stabilkan harga beras

Baca juga: BPS sebut kenaikan harga beras 1,3-2,52 persen, masih wajar

 

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2018