Jakarta (ANTARA News) - Lembaga bantuan kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) akan menyalurkan bantuan untuk warga etnis Uighur di China yang mengungsi di Turki, Uzbekistan, Khazakstan dan Kirghistan.

Wakil Presiden ACT Syuhelmaidi Syukur di Jakarta, Jumat, mengatakan lembaganya sebelumnya sudah menyalurkan bantuan berupa daging kurban dan bahan bakar untuk menghadapi musim dingin bagi warga Uighur yang mengungsi di Turki. ACT juga memberikan beasiswa untuk anak-anak Uighur yang belajar di Turki.

"Kali ini di Turki bantuannya anak kita perluas kembali," kata Syuhelmaidi.

Lembaga kemanusiaan itu juga akan mengirimkan bantuan untuk warga Uighur yang mengungsi di Uzbekistan, Khazakstan dan Kirghistan, yang jumlahnya sekitar 500 ribu.

Presiden ACT Ahyudin mengatakan bantuan yang disalurkan adalah bantuan yang dapat menjamin keberlangsungan hidup mereka seperti pangan, sandang dan keperluan kesehatan.

"Dalam misi kemanusiaan kita pastikan dahulu para pengungsi itu selamat, lalu kemudian fase berikutnya akan ada beragam bantuan seperti modak ekonomi," kata dia.

ACT bermitra dengan lembaga setempat dalam menyalurkan bantuan untuk muslim Uighur untuk memastikan bantuan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan mereka.

Ahyudin mengatakan lewat penyaluran bantuan tersebut, ACT ingin menunjukkan kepada etnis Uighur bahwa warga Indonesia berada dipihak mereka.

Dalam beberapa bulan belakangan China menerima kecaman dari para pegiat, akademisi dan pemerintah asing terkait penahanan massal dan pengawasan ketat minoritas muslim Uighur dan kelompok-kelompok etnis lain yang tinggal di Provinsi Xinjiang menurut siaran kantor berita Reuters.

Pada Agustus, panel Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan telah menerima laporan-laporan terpercaya bahwa sejuta atau lebih warga Uighur atau minoritas lain ditahan di kamp rahasia di kawasan itu.

China membantah tuduhan terkait tindakannya terhadap etnis Uighur di Xinjiang. Pemerintah China menyatakan telah melindungi agama dan budaya kaum minoritas, dan hanya melakukan langkah-langkah keamanannya diperlukan untuk memerangi pengaruh kelompok-kelompok "ektremis" yang memicu kekerasan di sana.

Baca juga:
Massa aksi 2112 galang dana untuk muslim Uighur
ACT desak pemerintah sikapi tindakan China terhadap etnis Uighur

 

Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018