Simalungun, Sumut (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Simalungun, Sumut melanjutkan pembersihan material longsoran di kawasan Parapat setelah hujan sudah berhenti, Selasa malam.

Dua unit alat berat dikerahkan untuk membersihkan material berupa potongan gelondongan kayu, sedangkan satu unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk membersihkan tanah bercampur lumpur.

"Kami masih bekerja sampai tuntas, sampai ruas jalan bisa kembali dilalui, supaya kegiatan transportasi normal kembali," kata Kapolsek Parapat, AKP Bambang Priyatno saat ditemui Selasa malam.

Kepala Dinas Perhubungan, Ramadhani Purba mengingatkan warga dan pengguna jalan untuk meningkatkan kehati-hatian dan mewaspadai longsor susulan.

Menurut dia, kawasan perbukitan masih rawan longsor, karena musim hujan masih berkepanjangan di kawasan Parapat dan sekitarnya.

Ruas jalan nasional penghubung Kota Pematangsiantar-Simalungun dan sejumlah wilayah di kawasan pantai barat atau Tapanuli terputus akibat longsoran di Jembatan Kembar Sidua-dua, Nagori (Desa) Sibaganding, Kabupaten Simalungun.

Longsor material tanah bercampur lumpur dan potongan kayu gelondongan dari Bukit Simarbalatuk yang terjadi dua kali itu menimpa tiga unit mobil.

Kejadian pertama pada pukul 13.20 WIB, dimana material tanah bercampur lumpur serta potongan kayu gelondongan dari Bukit Simarbalatuk menimpa truk tronton BK 8058 BS yang sarat muatan barang kelontong tujuan Medan - Sibolga.

Longsor susulan pada pukul 16.30 WIB, semakin menimbun truk berikut mobil angkutan Bumi Karsa jenis L 300 dengan nomor polisi BK 8033 JQ dan Toyota Rush dengan nomor polisi D 1468 SAK.

 
Jalur dari Pematang Siantar menuju Sibaganding, Simalungun (garis biru) (google maps/royke)


Baca juga: Jalan Siantar-Parapat masih tertimbun lumpur

Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018