Bogor (ANTARA News) - Pemerintah Kota Bogor Jawa Barat mencairkan anggaran sebesar Rp1,5 miliar untuk pemulihan pascabecana angin puting beliung, melalui belanja tidak terduga dan bantuan sosial.

"Senin (10/12) ini sudah dicairkan. Penyalurannya saya minta segera, mungkin Selasa sudah mulai," kata Wali Kota Bogor Bima Arya di Bogor, Senin.

Dia mengatakan, dari sekitar Rp5 miliar anggaran belanja tidak terduga (BTT) dan Bansos yang dimiliki Pemkot sudah dicairkan Rp1,5 miliar. "Selebihnya dilakukan secara bertahap sesuai kebutuhan," katanya.

Guna memastikan penyaluran  bantuannya, Bima memimpin langsung rapat staf di Kantor Dinas Ketahanan Pangan, Cipaku, Bogor Selatan.

Bima menjelaskan skema penyalurannya akan dilakukan dengan sistem skala prioritas agar warga yang sangat membutuhkan didahulukan.

"Anggaran diperuntukkan untuk membantu memperbaiki rumah warga yang rusak dengan menyesuaikan mana yang lebih prioritas," katanya.

Teknis penyalurannya, lanjutnya, akan diatur oleh Tim Koordinasi Bencana, bersama lurah dan RT/RW, dan dipastikan dapat dibagikan dalam satu-dua hari ke depan setelah uang cair.

"Mayoritas atapnya rusak, jadi akan kami salurkan dalam bentuk material, seperti asbes dan lain sebagainya," kata Bima.

Menurutnya, anggaran tersebut masih terbilang kurang dan belum bisa menjangkau semua masyarakat yang terdampak. Karena berdasarkan data terakhir dari tiap kelurahan ada total sekitar 1.821 rumah yang rusak.

Rumah yang terdampak bencana ini tersebar di delapan kelurahan di Kota Bogor, empat kelurahan terparah antara lain Pamoyanan, Batutulis, Cipaku dan Lawanggintung.

"Sembari menunggu bantuan dari Pemerintah Pusat dan Pemprov Jabar, kami akan maksimalkan dulu anggaran yang kami punya," katanya.

Menurut Bima, dirinya sudah berkomunikasi dengan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) dan Gubernur Jawa Barat yang berjanji akan memberikan atensi khusus terhadap kejadian bencana yang melanda Kota Bogor.

Seperti diberitakan sebelumnya, Pemkot Bogor sudah mengajukan surat permohonan bantuan kepada Gubernur Ridwan Kamil sebesar Rp15 miliar untuk membantu pemulihan pascabencana.

Selain itu, Pemkot Bogor juga membuka ruang bagi warga yang peduli untuk menyalurkan bantuannya melalui posko-posko yang telah dibentuk.

"Kami juga mobilisasi dukungan warga, karena banyak warga yang ingin bantu," katanya.

Bima mengatakan, bagi warga yang ingin berpartisipasi bisa melakukan transfer ke rekening BNI 0647581910 atas nama Dinas Sosial Kota Bogor atau bisa langsung ke Posko Terpadu di ex PT IMMI Cipaku.

"Ini penggalangan dana yang resmi, di luar ini kami tidak bisa bertanggung jawab ke mana uang tersebut mengalir," kata Bima.

Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Bencana Hanafi mengatakan, proses pencarian bantuan bencana sudah bisa dilakukan karena SK Walikota terkait status tanggap darurat bencana sudah ditandatangani oleh Walikota Bogor.

"Bantuan yang diberikan tidak dalam bentuk uang, kami akan beri sesuai kebutuhan masyarakat untuk perbaikan rumah, dan akan dilihat tingkat kerusakannya baik kecil, sedang atau besar," kata Hanafi.

Baca juga: Angin kencang di Bogor dipicu awan Kumulonimbus
Baca juga: Pemkot Bogor catat 1.697 bangunan terdampak angin kencang

 

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018