Timika (ANTARA News) - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menegaskan pembangunan Jembatan Kali Yigi, Distrik Yall, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua, kembali dilanjutkan mulai pekan depan.

"Insya Allah tidak lama lagi satu minggu ke depan pembangunan jembatan dan jalan akan dilaksanakan kembali," kata Marsekal Hadi saat konferensi pers di Hanggar Helikopter Bandara Mozes Kilangin Timika, Kamis.

Lokasi Hanggar Helikopter Bandara Timika milik PT Freeport Indonesia yang dikelola PT AVCO itu menjadi posko utama evakuasi para korban meninggal maupun selamat dari Nduga.

Panglima mengatakan jajarannya akan membentuk Tim Keamanan Bersama TNI-Polri untuk memperlancar proses pembangunan kembali fasilitas jembatan maupun Jalan Trans Papua di Kabupaten Nduga.

Selain itu, Panglima TNI juga akan berkoordinasi dengan Kementerian PUPR untuk segera melanjutkan kembali pembangunan jembatan dan Jalan Trans Papua di Nduga.

Panglima TNI mengatakan sejauh ini telah ditemukan 16 jenazah korban meninggal dunia di Kali Yigi.

Para korban meninggal dunia itu sebagian sudah dievakuasi ke Timika dengan penerbangan Helikopter Penerbangan TNI AD dan diduga kuat merupakan karyawan PT Istaka Karya, kontraktor yang mengerjakan Jembatan Kali Yigi.

Delapan korban selamat lainnya, termasuk korban selamat yang terlebih dahulu dievakuasi ke Wamena telah tiba di Timika pada Kamis siang ini.
Aparat gabungan membawa anggota Brimob yang terluka karena tertembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Wamena, Rabu (5/12/2018). Hingga kini aparat gabungan masih berusaha mengatasi KKB yang diduga telah menewaskan 31 karyawan PT Istika Karya saat melakukan pengerjaan jalur Trans Papua di Kali Yigi dan Kali Aurak Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua. ANTARA FOTO/Iwan Adisaputra/wsj.

Langsung Ditembaki
Berdasarkan kesaksian dari satu korban selamat atas nama Jimy Aritonang, pada 2 Desember 2018 sebanyak 25 karyawan PT Istaka Karya dibawa oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dari lokasi kamp mereka ke Gunung Kabo.

Para karyawan PT Istaka Karya itu dilaporkan diikat tangannya dan disuruh berjalan kaki (bahkan berjalan jongkok) sembari diawasi ketat oleh sekitar 50-an KKB pimpinan Egunius Kogoya yang bersenjatakan campuran (senjata api dari berbagai jenis dan senjata tradisional).

Setiba di Gunung Kabo, KKB langsung menembaki para karyawan Istaka Karya.

"Dari 25 orang yang dilaporkan oleh Saudara Jimy Aritonang itu, 14 orang langsung meninggal di tempat dan 11 orang berpura-pura meninggal dan kemudian berusaha menyelamatkan diri," kata Marsekal Hadi.

Naas menimpa lima karyawan Istaka Karya yang kabur itu.

KKB yang mengejar dari belakang, menemukan tiga orang dan langsung mengeksekusinya. Dua karyawan Istaka Karya lainnya juga ditemukan oleh KKB dan langsung dieksekusi di lokasi berbeda.

Adapun empat karyawan Istaka Karya berhasil merapat ke Pos TNI Yonif 755/Yaled di Distrik Mbua untuk meminta pertolongan.

KKB sempat terlibat kontak senjata sengit dengan pasukan TNI Pos Mbua pada 3 Desember malam. Dalam kejadian itu, satu prajurit TNI atas nama Sertu Anumerta Handoko gugur.

Adapun dua karyawan Istaka Karya lainnya diduga selamat dari pembantaian oleh KKB.

"Dari apa yang ditemukan Tim Gabungan TNI-Polri kemarin, delapan orang yang ditemukan, satu diantaranya ?pekerja di rumah seorang dokter dan satu lagi saudara Johny Arung merupakan bagian dari dua pekerja Istaka Karya yang diperkirakan masih hidup," kata Panglima TNI.
Baca juga: Panglima TNI melepas jenazah Sertu Handoko
Baca juga: Evakuasi 15 jenazah karyawan Istaka Karya dari Yigi
Baca juga: Dinkes Mimika tarik petugas dari perbatasan Nduga

Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018