Manado (ANTARA News) - Seribu lebih atau tepatnya 1.031 warga Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut) terinveksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS).

"Data dari Dinas Kesehatan, hingga Mei 2018 terdapat 1.031 warga terivenksi HIV AIDS," kata Jhoni S Wuisan, Pengelola Program KPA Kota Manado, usai Sosialisasi Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS, di Kodim 1309 Manado, Senin.

Namun, ia memprediksi jumlah yang terinveksi HIV/AIDS lebih dari itu karena data dari Juni sampai November 2018 masih proses dirampungkan.

Secara umum di Sulut, termasuk Manado, mereka yang terinfeksi paling banyak berasal dari kelompok masyarakat swasta dan wiraswasta.

Sementara populasi kunci khusus seperti PSK, pengguna Narkoba suntik, LGBT, relatif bisa dikendalikan karena ada program untuk kelompok tersebut.

 "Seperti penyuluhan, pendampingan penguatan kelompok populasi kunci khusus sementara kepada masyarakat umum agak sulit," katanya.

Ia mengatakan ke depan, pihaknya telah memprogramkan memperkuat warga peduli HIV/AIDS, melalui pembentukan kelompok warga peduli sampai tingkat kelurahan. Tujuannya memberikan informasi kepada masyarakat tentang HIV/AIDS dan bagaimana mengatasi kalau ada warga yang terinfeksi antara lain jangan didiskriminasi, jangan distigma, dan perlakukan mereka seperti masyarakat biasa.

"Dengan perlakuan seperti itu, membuat semangat mereka naik," katanya.

Sosialisasi pecegahan dan penaggulangan HIV/AIDS merupakan kerja sama Kodim 1309 Manado, Kawanua Onlioner Comunity (Konco), KPA Provinsi Sulut dan KPA Manado.  

 Ketua Konco, Cici mengatakan, pihaknya berharap kehadiran Konco dapat memberikan dampak kepada masyarakat luas.

 Sosialisasi itu merupakan rangkaian peringatan Hari Aids Sedunia yang jatuh pada 1 Desember 2018.

Baca juga: Jumlah kasus HIV-AIDS di Papua tembus angka 38.874
Baca juga: Stop diskriminasi Orang dengan HIV/AIDS
Baca juga: KPA Tangerang mendata 40 wanita positif HIV/AIDS

 

Pewarta: Jorie MR Darondo
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2018