Tulungagung (ANTARA News) - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Kamis, menggelar sosialisasi pelaksanaan Pemilu 2019 untuk kalangan penyandang disabilitas.

Sosialisasi dilakukan di aula kantor KPU Tulungagung dan diikuti sekitar 50 calon pemilih disabilitas dari komunitas Persatuan Cacat Tubuh (Percatu) Tulungagung dan Persatuan Tuna Netra (Pertuni) Tulungagung.

"Kelompok penyandang disabilitas merupakan salah satu kelompok yang termasuk dalam sasaran sosialisasi kami," kata Komisioner KPU Tulungagung Mustofa.

Dalam kesempatan itu, KPU menjelaskan seputar teknis pelaksanaan pemilu legislatif dan pemilihan presiden serta wakil presiden yang akan digelar pada 2019. Tidak ada praktik ataupun sosialisasi yang dilakukan.

Mustofa yang menjadi koordinator sosialisasi lebih banyak menjelaskan tata cara pemungutan suara serta pentingnya partisipasi pemilih, termasuk oleh warga penyandang disabilitas.

"Mereka juga berhak untuk mendapatkan sosialisasi seperti kelompok umum lainnya," ujarnya.

Sesuai Daftar Pemilih Tetap (DPT) terdapat 1.864 penyandang disabilitas yang bisa menggunakan hak pilihnya pada pemilu tahun depan.

Mustofa menegaskan, KPU juga berkomitmen untuk menyiapkan tempat pemungutan suara (TPS) yang ramah bagi penyandang disabilitas. Meja yang berada di dalam bilik suara akan disesuaikan dengan para penyandang disabilitas agar mereka tidak kesulitan saat mencoblos.

Selain itu, tenaga pendamping bagi mereka juga disiapkan di setiap TPS, termasuk template bagi penyandang tuna netra juga disiapkan agar mereka lebih mudah mencoblos, katanya.

Adanya sosialisasi ini disambut hangat oleh para penyandang disabilitas.

Didik Prayitno, Ketua Persatuan Cacat Tubuh (Percatu) Tulungagung mengaku kelompoknya sangat antusias untuk mengikuti dan menyukseskan pemilu tahun depan.

Mereka dipastikan akan menggunakan hak pilihnya dalam pemilu tersebut.

"Dengan sosialisasi ini kami lebih mengerti profil partai atupun sosok calon presiden dan calon wakil presiden yang akan kami pilih," katanya.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Sigit Pinardi
Copyright © ANTARA 2018