Jakarta (ANTARA News) - Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat menargetkan akan menuntaskan seluruh titik kemacetan yang ada di Jakpus pada 2019 mendatang. 

Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakpus, Harlem Simanjuntak mengatakan seluruh titik kemacetan tersebut telah diinventarisir meski ada beberapa faktor yang menyebabkan kemacetan di ruas jalan Jakpus.

"Mulai dari ojek daring (online) yang ngetem, motor lawan arah, penyempitan jalan, angkutan umum ngetem, pengerjaan jalan dan galian," kata Harlem di Jakarta pada Jumat.

Pihaknya telah melakukan berbagai upaya pencegahan kemacetan, seperti pencabutan pentil ban, penderekan, angkut jaring dan stop operasi.

Titik kemacetan tersebar di delapan kecamatan Jakpus dan Kecamatan Menteng menduduki urutan pertama dengan hasil 11 titik rawan kemacetan, yaitu di Jalan Diponegoro, Hos Cokroaminoto, Imam Bonjol, Jendral Sudirman, Kebon Sirih, Matraman Dalam, Menteng Raya, MH. Thamrin, Proklamasi, Teuku Umar dan Tugu Tani.

Di posisi kedua, KecamatanGambir dengan 10 titik kemacetan, yakni di Jalan Balikpapan, Gajah Mada, Harmoni, Hasyim Ashari, Hayam Wuruk, Ir. Juanda, Jati Baru, KKO Usman, Ridwan Rais dan Veteran.

"Permasalahannya hampir sama dengan Menteng. Tapi yang beda seperti adanya penyempitan jalan karena pelebaran trotoar," jelas Harlem.

Diposisi ketiga Kecamatan Tanah Abang dengan jumlah sembilan titik, diantaranya Jalan Asia Afrika, Jatibaru, Jendral Sudirman, Kebon Sirih, Mas Mansyur, Pejompongan, Penjernihan 1, Pintu 1 Senayan, dan Tentara Pelajar. 

Terakhir, Kecamatan Senen dengan jumlah tujuh titik, Kemayoran empat titik, Sawah Besar tiga titik, Cempaka Putih dua titik dan Johar Baru satu titik.

Baca juga: Massa FPI di PN Jakpus Berpotensi Timbulkan Kemacetan
Baca juga: PN Jakpus tolak gugatan soal kemacetan Jakarta
Baca juga: Sejumlah ruas jalan di Jakpus macet parah


Pewarta: Tessa Qurrata Aini
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018