Jadi, itu adalah bendera Tauhid, ada kalimat Allah di dalamnya."
Bogor (ANTARA News) - Gelombang massa aksi Bela Tauhid dari Bogor mulai bergerak di Stasiun Besar Bogor, Jawa Barat, Jumat pagi, menuju Jakarta.

Pantauan Antara di Stasiun Besar Bogor pada pukul 07.00 WIB belum terlihat adanya pergerakan massa aksi Bela Tauhid.

Sekitar pukul 08.30 WIB pergerakan massa aksi mulai terlihat, dari mulai penampilan dan atribut yang mereka kenakan dengan menggunakan topi hitam bertuliskan kalimat tauhid.

Beberapa massa ada juga yang membawa bendera Tauhid berwarna hitam yang bertuliskan kalimat tauhid warna putih.

Massa terdiri atas orang dewasa, tua mau pun muda, remaja, laki-laki, perempuan, dan ada pula anak-anak di antara mereka.

Massa aksi datang secara terpisah, sedikit demi sedikit, dalam kelompok kecil berjumlah lima orang, bahkan lebih hingga belasan, bahkan ada yang datang satu keluarga.

Seperti Urip (38) warga Sindang Barang, Kota Bogor ini ikut aksi Bela Tauhid di Kantor Menkopolhukam, Jakarta.

Urip berangkat bersama istri, ibu mertua dan anak perempuannya Lubna yang berusia 3,5 tahun.

Alasan Urip ikut bergabung dalam aksi Bela Tauhid ini adalah panggilan hati atas tindakan pembakaran bendara Tauhid oleh oknum anggota Banser di Garut.

"Panggilan hati, sebagai ladang pahala bagi kami jika kelak di akhir Allah bertanya apa yang sudah kita perbuat untuk agama Allah," katanya.

Menurut Urip, peristiwa pembakaran bendera Tauhid tersebut membawa hikmah. Jika dahulu bendera tersebut hanya dibawa oleh salah satu ormas yang sudah dibubarkan, kini seluruh umat Islam memegang bendera itu.

"Jadi, itu adalah bendera Tauhid, ada kalimat Allah di dalamnya," katanya.

Hingga berita ini diturunkan, gelombang massa aksi dari Bogor masih berdatangan dalam jumlah kelompok kecil. Mereka mengenakan baju Koko ada yang berwarna putih, ada juga yang membawa bendera Tauhid.

Sementara itu, suasana di Stasiun Besar Bogor terlihat kondusif, aktivitas penumpang kereta berjalan aman dan lancar.

Tidak terlihat adanya pengawalan ketat aparat, petugas keamanan dalam PT KAI melayani penumpang secara normal.

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018