Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Amerika Serikat menyediakan sejumlah bantuan bagi para korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah senilai 4 juta dolar AS atau Rp60 milyar, demikian dikatakan Direktur United States Agency for International Development (USAID).

  "Pada tanggal 2 Oktober, Presiden Donald Trump telah menyampaikan belasungkawa kepada Presiden Joko Widodo. Ia juga menyampaikan komitmen AS untuk membantu Indonesia dalam menghadapi tragedi ini. Kami telah menyediakan bantuan untuk penanganan dengan nilai sekitar 4 juta dolar AS, atau 60 milyar rupiah," kata Direktur Misi Badan Pengembangan Internasional AS (USAID) di Indonesia Erin McKee dalam konferensi pers via telepon di Jakarta, Rabu.

Menurut Erin, pihaknya menjalin kerjasama yang erat dengan organisasi di tanah air seperti Palang Merah Indonesia serta BNPB dalam mendistribusikan bantuan tersebut.

 "Kami telah mengirim para ahli dalam bencana alam yang kini berada di lapangan. Mereka berkoordinasi dengan otoritas lokal, jajaran pemerintah Indonesia, serta organisasi kemanusiannya lainnya untuk melakukan asesmen dan aksi bantuan kemanusiaan," jelasnya.

Melalui mitra lokal, lanjut Erin, pemerintah AS telah mendistribusikan berbagai barang yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari para korban pada saat ini, seperti selimut, alat kebersihan, lampu darurat, juga perlengkapan untuk anak-anak.

  Ada juga bahan untuk membuat pengungsian sementara yang terbuat dari bahan plastik tebal atau 'plastic sheeting' yang mampu menampung lebih dari 110.000 orang.

  Erin mengatakan bahwa 'plastic sheeting' tersebut diterbangkan secara khusus dari gudang-gudang penyimpanan USAID di Malaysia dan Dubai dan diperkirakan akan tiba di Indonesia pada 11 Oktober.

 "Departement Pertahanan AS juga turut berkontribusi dengan mengirimkan 3 unit pesawat C-130-S Hercules untuk membantu dan mengirimkan barang-barang tersebut. Ketiga unit telah tiba di Indonesia Jumat lalu dan telah menjalankan misi setiap harinya," katanya.

 Sementara itu, Regional Advisor dari kantor USAID bagian Bantuan Bencana Asing Harlan Hale mengatakan bahwa bantuan dari Amerika Serikat akan terus disalurkan selama hal tersebut dibutuhkan, dan pihaknya akan terus menempatkan tim di Sulawesi Tengah untuk asesmen lebih lanjut.

 "Tim kami tiba di sana pekan lalu," kata Harlan, sambil menambahkan bahwa hambatan yang ditemui di sana adalah sulitnya mendapatkan aliran listrik untuk melakukan komunikasi pada saat itu, namun, kini koneksi internet telah terhubung dan tenaga listrik telah berjalan kembali.

 Lebih lanjut, Erin McKee mengatakan bahwa pihaknya akan terus menjalin komunikasi dengan pemerintah Indonesia, serta bekerja sama dengan berbagai organisasi nasional dan pihak swasta dari AS, seperti Chevron, Exxon, Freeport, Cargill, Google, Caterpillar dan McDonalds, untuk terus menyalurkan bantuan.  

 Baca juga: Mensesneg: Tawaran bantuan asing sangat banyak
Baca juga: Komitmen bantuan asing untuk Sulteng mencapai Rp220 miliar

 

Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018