Sigi (ANTARA News) - Jalan antarkabupaten di Desa Salua, Kecamatan Gumbasa dan Desa Sadaunta, Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi yang putus total akibat tanah longsor menyusul gempabumi dan tsunami Sulawesi Tengah pada 28 September, kini mulai dinormalisasi.

Wartawan Antara Anas Masa dari lokasi di Sigi, Jumat, melaporkan sejumlah alat berat dikerahkan untuk membuka akses jalan yang tertimbun tanah longsor itu.

Pekerjaan penggusuran  material tanah longsor dari badan jalan antara Desa Salua sampai Sadaunta itu baru mulai dilakukan Jumat ini.

Badan jalan yang tertimbun dan sudah berhasil dibersihkan oleh petugas baru sekitar 100 meter dari 17 km.

Material tanah longsor yang menutupi badan jalan cukup berat karena bukan hanya tanah, tetapi juga banyak berupa batu-batuan besar dan pepohonan.

Melihat  kondisi dan medan jalannya yang berat tersebut, disebutkan akan membutuhkan waktu beberapa hari baru bisa dilalui kendaraan.

"Mudah-mudahan cuaca tidak berubah, sebab jika hujan akan menghambat kelancaran pekerjaan," kata seorang petugas yang membawa alat berat di kawasan itu.

Sejak jalur jalan itu putus total, warga yang hendak ke Kota Palu atau ke Kulawi terpaksa menggunakan jalan alternatif dengan berjalan kaki menyusuri hutan belantara dan mengikuti aliran sungai.

Dari Desa Salua, warga berjalan kaki selama tiga jam sampai di Desa Sadaunta dan selanjutnya menggunakan kendaraan angkutan pedesaan atau sepeda motor ojek menuju Kulawi, Lindu, Pipikoro dan Kulaek Selatan.

Begitu pula sebaliknya dari arah Kulawi menuju Palu, setelah jalan kaki sampai di Desa Salua baru meneruskan perjalanan naik sepeda motor ojek atau angkutan pedesaan.

Empat kecamatan di Kabupaten Sigi itu termasuk wilayah di Sigi yang mengalami dampak gempa bumi dasyat yang memporak-porandakan empat kabupaten/kota di Sulteng yakni Kota Palu, Kabupaen Donggala, Parigi Moutong dan Sigi.

Hingga saat ini empat wilayah tersebut masih terisolasi sehingga bantuan logistik bahan makanan untuk sementara di lakukan lewat jalur udara menggunakan helikopter.

Masyarakat berharap jalur itu secepatnya normal kembali.

Baca juga: Kementerian PUPR tambah alat berat di Sulteng
 Baca juga: Ada tujuh titik longsor poros Salua-Sadaunta, Sulteng
 

Pewarta: Anas Masa
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018