Palembang (ANTARA News) - Sebanyak lima unit helikopter pembom air dikerahkan untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan.

Kebakaran lahan terjadi di sekitar jalan Tol Palembang Inderalaya (Palindra), Sumatera Selatan, Kamis pagi sekitar pukul 09.00 WIB yang hingga kini belum mampu dipadamkan karena kesulitan mendapatkan sumber air.

 Lantaran belum mampu dipadamkan, kebakaran telah menghanguskan lahan sekitar 10 hektare, tepatnya di KM 14 Tol Palindra di Desa Arisan Jaya, Ogan Ilir.

Operasi udara selanjutnya dilakukan untuk mengatasi kebakaran tersebut yakni menggunakan satu unit helikopter MI8Mtv untuk water bombing.

 Komandan Satgas Udara Karhutla Lanud Sri Mulyono Herlambang Kolonel Pnb Heri Sutrisno mengatakan dari enam unit helikopter yang bersiaga di Palembang, terdapat lima unit yang digunakan untuk pemadaman di Kabupaten Ogan Ilir.

 "Prioritas kami hari ini di Ogan Ilir karena berada di sebelah Tol Palindra," kata Heri. 

 Menurut Heri, helikopter water bombing (pembom air) memiliki kapasitas 4,5 ton air untuk sekali terbang.

 Air diperoleh dari sungai terdekat sehingga pemadaman melalui udara ini akan mengatasi persoalan kesulitan mendapatkan air di sekitar lokasi kebakaran.

  "Saat ini Tim Satgas Karhutla Sumsel meningkatkan kewaspadaan karena sedang memasuki musim tanam. Biasanya banyak warga yang membersihkan lahan dengan cara membakar," kata dia.

  Berdasarkan data posko diketahui pada Kamis terdapat 47 titik panas di sembilan daerah di Sumatera Selatan.  

 Selain operasi udara juga dilakukan  operasi darat dengan menurunkan petugas lapangan perwakilan dari Manggala Agni Daops Banyuasin, BPBD Ogan Ilir, dan TNI.

 Sementara itu, operasional Tol Palindra masih berlangsung meski pengguna memperlambat kendaraannya.

 Hingga berita ini diturunkan, petugas masih berjibaku memadamkan kebakaran.  


Baca juga: Puluhan hektare lahan sekitar tol Palindra terbakar
Baca juga: 15 helikopter disiagakan cegah kebakaran lahan Sumsel

 

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018