Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum PPP, M Romahurmuziy, berharap jalur birokrasi di tingkat bawah di wilayah terdampak gempa dan tsunami di Palu tidak kaku dalam menangani penyaluran bantuan karena kondisi sangat darurat.

“Koordinasi perlu sangat dipermudah karena menengok situasi penduduk di sana dari berbagai televisi nasional dalam kondisi yang sangat membutuhkan. Sementara bantuan dari mana-mana masih butuh waktu,” kata Romahurmuziy, dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Senin.

Romahurmuziy menyayangkan ada bantuan pihak asing melalui pesawat yang ditolak untuk mendarat. Menurut dia, Presiden Joko Widodo telah membuka diri atas kedatangan SAR asing yang berpengalaman dari sisi kemampuan maupun peralatan teknis. 

Sementara itu politisi PPP yang juga merupakan Wakil ketua Komisi IX DPR, Ermalena, menyebut, bencana di Palu Sulawesi Tenggara sangat dahsyat dan membutuhkan penanganan yang tepat segera mungkin.

Menurutnya, bencana di Palu jauh lebih kompleks dibanding di Lombok NTB.

“Masalahnya berbeda dengan gempa Lombok. Di Lombok jalan dan bandara  masih bisa digunakan, sehingga mobilisasi logistik bisa relatif cepat,” jelas Ermalena yang pernah turun langsung memberikan bantuan di Lombok.

Ia meminta pemerintah segera melakukan koordinasi dengan cepat. Dia menyatakan perlunya pembagian kerja tugas yang cepat dan fleksibel sehingga bantuan bisa langsung sampai ke korban yang membutuhkan.

“Harus segera kordinasi cepat. Siapa melakukan apa. Yang pasti adalah melakukan penyelamatan terhadap korban, membuka akses jalan,  serta melakukan identifikasi titik pengungsian agar koordinasi dan distribusi logistik bisa terukur. Jalur birokrasi juga jangan terlalu panjang,” jelas Ermalena.
 

Pewarta: Rangga Jingga
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018