Banda Aceh (ANTARA News) - Sekitar lima hektare lahan tidur yang ditumbuhi pohon pinus dan rumput liar di kawasan lereng pegunungan dalam kondisi kering hangus terbakar di Kabupaten Aceh Tengah, Aceh.

"Kurang lebih lima hektare lahan terbakar di Desa Jongok Meluem, Kebayakan," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh, Teuku Ahmad Dadek di Banda Aceh, Jumat.

Ia menerangkan, awal mulanya tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tengah menerima informasi dari warga setempat terkait kebakaran hutan dan lahan di lereng pengunungan pada Jumat sekitar pukul 13.30 WIB.

Lalu belasan personel dan dua unit armada pemadam kebakaran langsung dikerahkan untuk melakukan upaya pemadaman yang dibantu oleh sejumlah aparat TNI/Polri, dan masyarakat sekitar tempat kejadian.

"Kita pastikan, tidak ada korban jiwa dalam kebakaran ini. Namun hingga malam ini, api belum dipadamkan akibat lokasi kebakaran sulit dijangkau oleh petugas," katanya.

Kebakaran hutan dan lahan ini merupakan kesekian kalinya terjadi di Aceh Tengah, termasuk 50 hektare lahan di daerah dataran tinggi yang merupakan penghasil kopi terbaik kualitas ekspor berada di wilayah Tengah di Aceh, Juli 2018.

"Meski penyebab kebakaran sedang dalam penanganan pihak yang berwajib, tapi saat ini difokuskan upaya pemadaman di lahan tidur ini dulu," tegas Dadek.

Presiden Joko Widodo mengklaim, area kebakaran hutan dan lahan menurun signifikan bila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, karena ketegasan untuk melindungi hutan dan lahan.

"Ketegasan tersebut tidak akan bisa maksimal tanpa dukungan dan partisipasi masyarakat," kata Presiden Joko Widodo dalam Pidato Kenegaraan dalam rangka hari Ulang Tahun ke-73 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Baca juga: Bappenas: partisipasi masyarakat cegah bencana di lahan gambut
 Baca juga: Kemarau lebih panjang, risiko kekeringan-kebakaran meningkat
 

Pewarta: Muhammad Said
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018