Banda Aceh (ANTARA News) - Tiga puluh lima peserta program Siswa Mengenal Nusantara (SMN) asal Papua menuju titik nol di Sabang, daerah paling barat Indonesia.

Mereka menyeberang menggunakan Kapal Cepat Express Cantika 89 dari Pelabuhan Ulee-lheue, Banda Aceh, dan tiba di Pelabuhan Balohan, Sabang, Senin, pukul 08.20 WIB.

Dari Pelabuhan Balohan, rombongan mereka menuju titik kilometer nol Indonesia di Gampong (Desa) Iboih, Sukakarya, Kota Sabang, Provinsi Aceh.

Selanjutnya, mereka akan mengunjungi tempat-tempat wisata bahari di kepulauan paling ujung barat Indonesia. Mereka juga akan mengunjungi Kantor PT Pertamina (Persero) di Kuta Bawah Timu, Sabang.

"Kami senang berkesempatan mengunjungi Aceh dan Sabang," kata Imanuel, seorang pendamping SMN asal Papua.

"Dari Papua yang ikut ke Sabang ada 35 orang, 31 peserta dan 4 di antaranya pendamping," ia menambahkan.
 
Sejumlah peserta program Siswa Mengenal Nusantara (SMN) asal Papua berada usai melaksanakan ibadah di Gereja Protestan Indonesia bagian Barat (GPIB) di Banda Aceh, Aceh, Minggu (12/8/2018). Program SMN yang menjadi salah satu kegiatan "BUMN Hadir Untuk Negeri" bertujuan meningkatkan rasa kebersamaan, toleransi dan menghargai keberagaman Indonesia. (ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas)


Pertukaran pelajar dalam program Siswa Mengenal Nusantara (SMN) diikuti oleh para pelajar terseleksi dari Sabang sampai Merauke.

Kepala Dinas Pendidikan Aceh Syaridin mengatakan selama berada di Aceh para peserta SMN asal Papua berkesempatan mengenali ragam budaya dan keindahan alam provinsi paling barat Indonesia.

Ia berharap siswa-siswa dari ujung timur Indonesia itu bisa mengenal ragam budaya di ujung barat Indonesia, dan memperluas wawasan mereka mengenai ragam budaya Tanah Air.

Baca juga: Siswa Mengenal Nusantara diharap menumbuhkan toleransi
 

Pewarta: Irman Yusuf
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018