Denpasar, (ANTARA News) - Pengelola Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, menyebutkan operasional di bandara setempat berjalan normal pascagempa yang mengguncang Lombok, NTB, dengan magnitudo 7 skala Richter dan gempa susulan 5,6 skala Richter.

"Landasan pacu, `taxiway` dan apron pesawat tidak terjadi kerusakan. Operasional baik di kawasan darat dan udara berlangsung normal," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat PT Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Arie Ahsanurrohim di Denpasar, Minggu.

Pihaknya sudah dilakukan pengecekan selama di kawasan udara untuk memastikan kehandalan fasilitas penerbangan tersebut dan dipastikan aman untuk penerbangan.

Arie menambahkan petugas operasional di lapangan juga melakukan pemeriksaan struktur bangunan terminal secara keseluruhan.

Meski demikian, ada beberapa kerusakan minor seperti beberapa plafon di gedung terminal yang runtuh karena guncangan yang terasa kuat.

"Kami akan melakukan perbaikan secepatnya kurang dari 24 jam karena tidak terkait struktur bangunan," ucapnya.

Tidak ada korban jiwa atau luka yang ditimbulkan akibat lepasnya beberapa plafon di beberapa sudut gedung terminal bandara itu.

Sebelumnya sekitar pukul 19.46 Wita, gempa bumi berkekuatan 7,0 Skala Richter mengguncang Lombok, NTB hingga terasa di Bali dengan guncangan yang kuat.

BMKG menyebutkan gempa yang berpusat di darat pada kedalaman 10 kilometer yang berlokasi sekitar 18 kilometer barat laut Lombok Timur itu berpotensi tsunami.

Selang beberapa menit kemudian tepatnya pukul 20.49 Wita gempa bumi ?dengan intensitas menurun berkekuatan 5,6 skala Richter kembali terjadi.

BMKG telah menonaktifkan peringatan dini tsunami. 

Baca juga: 722 siswa tinggal di posko pengungsian gempa
Baca juga: BMKG nyatakan peringatan dini tsunami berakhir


 

Pewarta: Dewa Wiguna
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2018