Jakarta (ANTARA News) - Walikota Pemerintah Kota Jakarta Selatan Marullah Matali mengatakan shelter (halte transit) yang disediakan di depan kantornya tidak hanya diperuntukkan bagi transportasi daring (online).

"Saya tegaskan, halte transit itu tidak hanya untuk ojek online, transportasi online, tetapi untuk semua pengendara yang ingin mengangkut dan menurunkan penumpang," kata Marullah ke Antara saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
  
Ia menegaskan, halte transit untuk seluruh pengguna kendaraan itu dibuat untuk mengatasi kesemrawutan yang kerap terjadi di lingkungan kantor Walikota Jakarta Selatan.
   
"Halte transit itu dibuat agar lebih tertata, jadi mobil, motor tidak lagi berhenti sembarangan kalau mau menaikkan dan menurunkan orang," tambahnya.
   
Dalam kesempatan itu, ia menerangkan, penyediaan fasilitas halte transit di dalam kantor Walikota Jakarta Selatan merupakan tindak lanjut dari arahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
   
"Kita mengikuti arahan Gubernur, tidak ada perintah untuk (menyediakan shelter khusus) online, apalagi ojek online," terang Marullah.
   
Meski demikian, pihak Pemerintah Kota Jakarta Selatan masih menanti perintah formal dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
   
"Sementara menunggu, kita sediakan halte transit itu. Kita (Pemkot Jakarta Selatan) juga sudah memberi instruksi lisan ke kantor-kantor kecamatan hingga kelurahan untuk menyediakan sarana transit buat pengguna kendaraan yang ingin mengangkut dan menurunkan penumpang," jelas Marullah.
   
Halte transit di dalam kompleks kantor Walikota Jakarta Selatan terletak bersebelahan dengan parkir sepeda, berjarak kurang lebih 200 meter dari pintu masuk. "Shelter" itu turut dilengkapi sekitar delapan kursi busa untuk penumpang yang ingin menunggu kendaraan.
   
Berdasarkan pantauan Antara di lokasi pada pukul 13.30 WIB, sejumlah pegawai kantor Walikota Jakarta Selatan terlihat telah memanfaatkan fasilitas tersebut. Halte transit itu turut dijaga satu orang petugas yang aktif akan mengingatkan pengendara apabila ia berhenti terlalu lama.
   
"Kalau lama menunggu-nya, lebih baik parkir dulu, ini hanya untuk transit," kata Mahmud, petugas keamanan kantor Walikota Jakarta Selatan, Rabu.
   
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengklaim pihaknya akan bekerja sama dengan para pemilik gedung untuk membangun sekitar 400-500 shelter untuk transportasi online. 
   
"Kami (Pemprov DKI Jakarta) sedang menyiapkan inisiatif di lingkungan pemerintahan, bersama pihak swasta, diantaranya para pemilik gedung untuk membangun 400 sampai 500 shelter transportasi online," kata Sandiaga selepas memberi sambutan di Smesco Exhibition Hall, Jakarta Selatan, Selasa.

Baca juga: Grab sediakan 90 shelter parkir pengemudi
   
Ia menjelaskan halte khusus pengambilan dan penurunan penumpang dibutuhkan, karena selama ini transportasi online masih menjadi salah satu penyebab kemacetan lalu lintas. 
   
"Adanya shelter ini untuk (mendidik) transportasi online, sehingga lebih tertib mengambil dan menurunkan penumpang. Kita ingin pastikan transportasi online sebagai suatu solusi tidak menghasilkan masalah baru, diantaranya kesemrawutan di lalu lintas," terang Sandiaga, Selasa.
   
Di Balai Kota Pemprov DKI Jakarta, halte transit khusus transportasi online sudah mulai beroperasi sejak Senin, sebagaimana diinstruksikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Jumat pekan lalu (27/7).

Baca juga: Sandiaga: Swasta dilibatkan bangun 500 shelter "ojol"

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018