Surabaya (ANTARA News) - Gelang identitas bagi jamaah calon haji Indonesia yang kini dilengkapi dengan "Quick Response/ QR Code" atau "Barcode" dikerjakan dalam waktu sehari menjelang keberangkatan, kata seorang pekerja dari perusahaan jasa yang ditunjuk Kementerian Agama.

Kementerian Agama mempercayakan pembuatan gelang barcode identitas bagi jamaah calon haji Indonesia yang disebut sebagai satu dari 10 inovasi penyelenggaraan ibadah haji tahun 2018 itu kepada CV Adhi Creative.

Zamris Anwar, salah seorang pekerja pembuat gelang identitas haji, saat ditemui di Asrama Haji Embarkasi Surabaya, Jawa Timur, Rabu, menyebut CV Adhi Creative, tempatnya bekerja, sudah berpengalaman dan telah lama dipercaya Kementerian Agama untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut di setiap musim haji.

Di Asrama Haji Embarkasi Surabaya, pembuatan gelang identitas haji mengambil tempat di sebuah ruang kamar berukuran 4 x 4 meter yang berlokasi di Hall E Lantai 4 Asrama Haji Sukolilo Surabaya. CV Adhi Creative menyebar para pekerjanya di tiap embarkasi keberangkatan jamaah calon haji se- Indonesia untuk menyelesaikan gelang identitas jamaah calon haji tersebut.

Pembuatannya hanya melibatkan sekitar 10 pekerja di tiap embarkasi, yang saling berbagi tugas, mulai dari mencetak barcode di komputer, hingga menempelkanya ke gelang yang terbuat dari bahan monel.

"Kalau tahun-tahun sebelumnya, kami hanya menempelkan identitas calon haji berupa nama, nomor paspor, dan gambar bendera merah-putih saja. Baru pada musim haji tahun ini gelang identitas bagi jamaah calon haji Indonesia dilengkapi barcode," katanya.

Penambahan penempalan barcode pada gelang identitas calon haji Indonesia itu diakuinya semakin memperlambat penyelesaian gelang tersebut.

"Mungkin karena masih baru dilakukan tahun ini, biasanya dulu dengan hanya menempelkan identitas calon haji berupa nama, nomor paspor dan bendera Indonesia dalam sehari, delapan jam kerja, mulai pukul 08.00 - 16.00 WIB, kami bisa menyelesaikan gelang untuk 5 rombongan kelompok terbang atau kloter," ujar pemuda 21 tahun asal Kudus, Jawa Tengah, itu.

Sekarang, ditambah dengan menempelkan barcode, para pekerja dalam sehari, delapan jam kerja, hanya mampu menyelesaikan sebanyak 900 gelang, atau untuk rombongan sebanyak dua kloter.

Para pekerja gelang identitas haji ini baru memulai bekerja pada hari Senin, 16 Juli, atau sehari menjelang keberangkatan kloter 1 Embarkasi Surabaya.

Sementara jadwal keberangkatan jamaah calon haji di Embarkasi Surabaya per hari memberangkatkan dua kloter. Maka para pekerja dalam sehari menyelesaikan gelang identitas barcode untuk jamaah calon haji yang akan berangkat ke Tanah Suci Mekah pada keesokan harinya.

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Nizar, dalam kesempatan di Surabaya beberapa waktu lalu, menjelaskan, barcode pada gelang identitas jamaah calon haji, yang mulai diterapkan tahun ini, berisi rekam data identitas jamaah yang lengkap dan bisa diakses melalui aplikasi haji pintar.

"Jika ada kejadian tertentu pada jamaah selama berada di Tanah Suci, semisal tersesat, maka dengan cepat bisa diketahui dari barcode gelang yang dikenakannya. Dengan sekali `scanning` akan muncul datanya dengan lengkap. Hal ini tentunya memudahkan aktivitas pengidentifikasian jamaah haji yang membutuhkan bantuan," ujarnya.

Baca juga: Jamaah calon haji Pekanbaru kedapatan membawa benda tajam
Baca juga: Calon haji tertua asal Kabupaten Kepulauan Meranti berumur 88 tahun
Baca juga: Doa calon jemaah haji termuda embarkasi Jakarta


 
Pekerja mencetak nama calon haji pada gelang haji di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Jawa TImur, Rabu (18/7/2018). Pemberian QR Code yang berisi rekam data identitas jemaah yang lengkap dan bisa diakses melalui aplikasi Haji Pintar pada gelang haji tersebut, merupakan salah satu inovasi dari sepuluh inovasi dalam penyelenggaraan ibadah haji 2018. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo/Hanif
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018