Pontianak (ANTARA News) - PT Pelindo II menandatangani nota kesepahaman dengan PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat untuk pembebasan lahan tahap dua pembangunan Pelabuhan Kijing di Mempawah, Kalbar.

Penandatanganan dilakukan di aula Kantor Bupati Mempawah, Mempawah, Rabu, oleh GM PT Pelindo II (IPC) Pontianak, Adi Sugiri dan Dirut Bank Kalbar, Samsir Ismail.

Disaksikan Bupati Mempawah Ria Norsan, Wakil Bupati Gusti Ramlana, sejumlah pejabat PT Pelindo II seperti, Dirut Keuangan PT Pelindo II Iman Rachman, Senior Vice President Perencanaan dan Pengendalian Keuangan PT Pelindo II Wing Megantoro, Senior Vice President Pengelolaan Keuangan PT Pelindo II Henry Panggabean dan Direktur Teknik PT PPI, Wahyu.

Direktur Keuangan PT Pelindo II (IPC) Imam Rachman menyambut baik penandatanganan tersebut mengingat pembebasan lahan di Kijing hal yang penting.

Ia menjelaskan, Minggu lalu Konsesi Kijing sudah ditandatangani Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) bersama Pelindo.

"Jadi kami sudah lakukan pembebasan tahap pertama, dan pada tahap ini kami minimal 70 hektare kita harus bebaskan," paparnya.

Ia berharap, Bank Kalbar dapat menjadi mitra yang baik. "Sangat penting bantuan dari pada perbankan, termaksud Bank Kalbar, sebagai gambaran untuk cabang-cabang kami dari Teluk Bayur sampai dengan Cirebon, bekerja sama dengan bank daerah masing-masing, mudah-mudahan dengan MOU ini, bisa kita lakukan secara simultan," ujarnya.

Selanjutnya, ia memaparkan pihaknya akan berkoordinasi dengan BPN serta Tim Apraissal untuk menentukan nilai pembebasan lahan pada tahap dua.

Kemudian dalam waktu dekat, pihaknya akan segera membangun dermaga dengan luas 1.000 meter persegi dan lapangan sekitar 10 hektare, yang mana pada bulan Juli ini ditargetkan semua segera dilakukan.

Dirut Bank Kalbar Samsir Ismail memastikan pihaknya akan memberikan kemudahan pelayanan bagi masyarakat, serta siap mendukung pelayanan jasa perbankan dalam kegiatan ke pelabuhan di wilayah Kalbar.

Dirut Bank Kalbar Samsir juga menegaskan pihaknya berkomitmen membangun sektor perekonomian masyarakat di sekitar pelabuhan terminal Kijing dengan membantu permodalan bagi masyarakat pelaku usaha sehingga usaha yang dikelola masyarakat setempat semakin maju dan berkembang.

"Kami menyambut baik pembangunan pelabuhan Kijing di Kabupaten Mempawah. Kami siap mendukung PT Pelindo II melalui program perbankan kami," kata Dirut Bank Kalbar Samsir.

Guna memberikan kemudahan pelayanan, Samsir mengungkapkan pihaknya telah menyiapkan sejumlah program dan produk unggulan Bank Kalbar agar dapat memberikan kenyamanan dan kepuasan pelayanan transaksi terhadap seluruh nasabah termasuk masyarakat pemilik lahan.

"Program yang kami siapkan diantaranya, tabungan serbaguna. Merupakan salah satu produk andalan kami. Dimana nasabah akan mendapatkan buku tabungan dan kartu ATM yang dapat digunakan di seluruh jaringan dan mesin ATM Bank Kalbar atau mesin ATM bersama di seluruh Indonesia bahkan ke luar negeri," ucapnya.

Ia menambahkan, nasabah Bank Kalbar juga mendapatkan jaminan asuransi jika pemilik tabungan mengalami kecelakaan atau meninggal dunia, maka ahli waris akan berhak mendapatkan uang asuransi yang telah dijamin pihak Bank Kabar dengan nilai puluhan juta rupiah.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada PT Pelindo II dan Pemerintah Kabupaten Mempawah dalam merealisasikan MoU ini. Kami percaya, MoU ini merupakan langkah awal dan akan terus berlanjut dimasa depan," harapnya.

Bupati Mempawah Ria Norsan mengatakan bahwa kegiatan ini dalam rangka pembayaran pembebasan lahan Pelabuhan Internasional Kijing tahap 2, dengan kisaran sebanyak 21 orang.

"Ini untuk pembayaran pembebasan lahan pantai Kijing tahap 2, tahap 1 sudah dilakukan dengan BNI, ini dengan Bank Kalbar, dan sekitar 21 orang, Inshaa Allah akan selesai semua," ujarnya.

Ia mengatakan bahwa ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam upaya pelaksanaan pemerintah membebaskan lahan Terminal Terminal Kijing.

Iapun meyakinkan bahwa pembangunan pelabuhan itu akan tetap berjalan dan sesuai dengan rencana, serta seluruh masyarakat sekitar telah setuju.

Namun ia menyadari bahwa memang masih ada beberapa warga yang merasa harga yang ditawarkan belum sesuai dengan keingina, dan hal inipun akan pihaknya segara selesaikan.

"Tidak ada yang tidak mendukung, semua setuju, hanya saja memang masih ada masyarakat yang tanahnya diganti mungkin belum sesuai harga dan keinginannya, tapi dari Tim Appraisal menilai semua sudah sesuai, dan ini akan kami selesaikan," katanya.

Baca juga: Pelabuhan Kuala Tanjung akan segera dioperasikan

Pewarta: Teguh Imam Wibowo
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018