Surabaya (ANTARA News) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memanfaatkan libur Lebaran 2018 dengan mengampanyekan program pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno kepada warga di Kabupaten Sidoarjo dan Mojokerto.

"Kami tidak ingin warga Jatim keliru dalam memilih pemimpin di Pilkada Jatim 27 Juni mendatang. Makanya kami sampaikan program Gus Ipul-Puti di Sidoarjo dan Mojokerto kemarin (19/6)," kata Tri Rismaharini di Surabaya, Rabu.

Risma menyapaikan skema pemberdayaan perempuan Gus Ipul-Puti pada saat acara halalbihalal dan silaturrahmi dengan warga Dusun Tanjung RT 03/RW 01, Desa Canggu, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Selasa (19/6) malam.

Menurut Risma, Gus Ipul-Puti akan mengadopsi skema pemberdayaan perempuan yang digagasnya di Kota Surabaya.

Ia mengharapkan skema yang berhasil diterapkan di Surabaya bisa diterapkan di daerah lain di Jatim.

Hal ini, lanjut dia, diharapkan mampu mendorong peningkatan kesejahteraan warga Jawa Timur yang lebih bermartabat.

"Saya sudah membicarakan dan menyiapkan bersama Gus Ipul dan Mbak Puti untuk membantu agar perempuan-perempuan Jawa Timur lebih berdaya dan berpenghasilan," ujarnya.

Risma menjelaskan bahwa skema tersebut sudah berhasil dijalankan melalui program Pahlawan Ekonomi yang mulai dilaksanakan pada 2010. Setelah delapan tahun berjalan, kini sudah banyak pelaku usaha Pahlawan Ekonomi memiliki penghasilan besar.

"Ada yang setahun omzetnya Rp1,5 miliar. Ada juga yang produknya sudah diekspor. Awalnya yang ikut hanya 89 orang tapi sekarang jumlahnya sudah ratusan orang," ujarnya.

Menurutnya, program itu digagas untuk menghidupkan mesin kedua ekonomi keluarga, dimana para perempuan yang tidak bekerja dibekali ketrampilan sesuai kebiasaannya.

"Kalau suka masak ya dilatih sampai bisa. Kalau suka membuat suvenir atau kue juga begitu," kata kader PDIP ini.

Baca juga: Gus Ipul sambangi kelompok perempuan di Banyuwangi

Risma juga menegaskan jika pendidikan mempunyai peran yang sangat penting untuk memutus rantai kemiskinan dan mengangkat derajat warga Jawa Timur. Hal itu diampaikan Risma pada saat Halalbihalal dan Silaturrahmi Yayasan Berkarya di Desa Kloposepuh, Sukodono, Sidoarjo, Selasa (19/6).

Risma mengaku tidak ingin warga Jatim keliru dalam memilih pemimpin di Pilkada Jatim 27 Juni mendatang.

"Cara memangkas kemiskinian adalah pendidikan. Itu pilihannya. Saya tak ingin anak-anak kurang mampu tidak bisa sekolah gara-gara terkendala biaya," katanya.

Ia mengatakan berbagai usaha dilakukannya agar sekolah gratis di Jawa Timur akan terus dilakukan tanpa henti. Termasuk dengan pilihan politik mendukung pasangan Gus Ipul-MbakPuti.

Menurutnya, hanya pasangan Cagub-Cawagub nomor urut 2 merupakan pasangan pemimpin yang mau mendengar serta komitmen dalam pendidikan. Salah satu kesanggupan Gus Ipul-Puti bisa menggratiskan biaya sekolah di Jawa Timur bila terpilih nanti.

Alasan pendidikan bisa memutus kemiskinan struktural, Risma mengaku sudah membuktikan di Surabaya, dimana sekolah negeri di Surabaya, dari SD, SMP, sampai SMA dan sederajat, tidak dipungut biaya alias gratis melalui subsidi pemerintah.

Hanya saja saat ini untuk SMA/SMK sudah diambil alih Pemerintah Provinsi Jawa Timur sehingga tidak gratis lagi.

"Jawa Timur butuh pemimpin yang mau mendengar dan belajar," katanya.

Baca juga: PDIP: partai makin bersemangat menangkan Gus Ipul-Puti

Baca juga: Puti-Risma sahur lesehan di trotoar Surabaya

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018