Bekasi, Jawa Barat (ANTARA News) - Dinas Perhubungan Kota Bekasi meminta proyek Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu dihentikan sementara mulai 10 hari sebelum Lebaran atau H-10.

"Penghentian aktivitas pekerjaan tol Becakayu yang tengah berlangsung di Jalan KH Noer Alie Kalimalang dimaksudkan demi kelancaran dan keamanan pemudik yang melintas," kata Kepala Dishub Kota Bekasi Yayan Yuliana di Bekasi, Minggu.

Menurut dia, usul itu tiga hari lebih cepat dari agenda semula pada H-7 Lebaran dengan alasan ketetapan masa libur Idul Fitri yang lebih panjang sehingga arus mudik pun berlangsung lebih awal.

"Prediksi kami, pemudik akan mulai bergerak menuju kampung halamannya pada Jumat malam (8/6), begitu selesai kerja hari terakhir. Namun puncaknya bisa terjadi pada Sabtu (9/6) juga Minggu (10/6)," kata Yayan.

Bila penghentian Becakayu dilakukan pada H-7, maka waktunya terlalu mepet dengan puncak arus mudik yang sudah diprediksi itu.

Yayan mengungkapkan, Jalan KH Noer Alie Kalimalang menjadi koridor favorit pemudik, khususnya yang bersepeda motor dari arah Jakarta ke Pantura. Namun sejumlah titik jalan di situ masih mengalami penyempitan badan jalan, khususnya di sekitar simpang Galaxy dan Simpang Caman.

"Namun persiapannya sudah kami lakukan jauh-jauh hari, mulai dari pemasangan rambu, penguatan personel, hingga penyiapan skenario rekayasa lalu lintas jika terjadi kepadatan," kata Yayan.

Koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat juga sudah dijalin Kota Bekas untuk memastikan jalur mudik terang atau sudah tidak lagi memiliki jalan berlubang.

Bekasi juga berkoordinasi dengan Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Metro Bekasi Kota, instansi terkait, dan lembaga yang kerap terlibat dalam pengamanan mudik.

Baca juga: Kontraktor tol Becakayu turunkan elevasi kolong JORR Kalimalang

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018