Untuk jumlah kerugian akibat bencana tersebut masih dalam perhitungan ..."
Sukabumi (ANTARA News) - Sebanyak 80 warga dari 29 kepala keluarga dari Kampung Sampora, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, yang rumahnya diterjang angin puting beliung pada Jumat (13/4) terpaksa mengungsi, kata Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Eka Widiaman.

"Dari data yang masuk ke kami ada 29 kepala keluarga atau 80 jiwa yang mengungsi di Masjid Jami Nurul Falah di Desa Damarraja, Kecamatan Warungkiara," ujarnya di Sukabumi, Sabtu.

Para pengungsi tersebut, menurut dia, rumahnya belum sempat diperbaiki, walaupun sejumlah kerusakannya terhitung ringan dan sedang.

Selain itu, warga pun khawatir terjadi bencana susulan apalagi hujan disertai angin masih terjadi.

Namun, ia mengemukakan bahwa ada sebagian korban angin puting beliung kembali untuk membetulkan rumahnya yang mayoritas rusak di bagian atap.

Perbaikan rumah warga, dikatakannya, juga dibantu Unit Reaksi Cepat BPBD Kabupaten Sukabumi yang sekaligus mendata kerusakan dan korban bencana alam tersebut.

"Untuk jumlah kerugian akibat bencana tersebut masih dalam perhitungan, karena bencana ini tidak hanya terjadi di satu titik saja, tapi di beberapa lokasi berbeda," ujarnya.

Eka mengatakan dari data sementara yang masuk ke BPBD, bencana angin puting beliung tersebut terjadi di Kampung Sampora dan Cibanteng, Desa Damarraja, Kecamatan Warungkiara, serta jumlah rumah rusak sedang sebanyak tujuh dan 57 rusak ringan.

Kemudian, menurut dia, di Cipatuguran, Kecamatan Palabuhanratu, sebanyak 30 unit rusak, satu pohon beringin berukuran besar tumbang, panggung utama pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) di Palabuhanratu roboh dan seorang petugas keamanan luka ringan akibat tertimpa batang pohon.

"Data ini masih terus berkembang dan tim gabungan pun sudah berada di lokasi bencana untuk menyalurkan bantuan sekaligus memverifikasi data kerusakan," demikian Eka Widiaman.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2018