Banda Aceh (ANTARA News) - Sedikitnya 4.527 jiwa terdampak banjir yang menerjang lima kecamatan di Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Aceh, menyusul hujan deras yang mengguyur daerah itu.

"Hingga kini, ada 4.527 jiwa dari 1.312 kepala keluarga terdampak banjir. Data ini terus kami perbaharui," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Selatan Cut Syazalisma melalui telepon seluler dari Banda Aceh, Minggu.

Ia merinci, korban banjir terbanyak di Kecamatan Kota Bahagia yakni 833 keluarga, yang tersebar pada tujuh gampong atau desa dengan total 3.314 jiwa.

Disusul Kecamatan Bakongan terdapat 269 keluarga pada dua desa dengan total 973 jiwa, lalu Kecamatan Trumon Tengah ada 175  keluarga tersebar pada empat desa total 100 jiwa.

Terakhir di Kecamatan Tapaktuan yang terdapat 35  keluarga berada pada tiga dengan dengan total terdampak banjir 140 jiwa.

"Satu kecamatan lagi, yakni Pasie Raja, tepatnya di Gampong Silolo, kami baru dapat informasi kejadiannya kemarin (Sabtu, 31/3), pukul 17.30 WIB. Jadi, masih dalam pendataan," ujarnya pula.

BPBD Aceh Selatan melaporkan, akibat hujan lebat dan angin kencang terjadi Kamis (29/3) mulai pukul 16.30 WIB hingga 00.10 WIB, telah mengakibatkan banjir dan tanah longsor.

Ada lima kecamatan dengan total 18 desa terendam banjir yang terdapat puluhan hektare areal persawahan warga gagal panen, sehingga mengakibatkan sarana dan prasarana rusak ringan hingga berat.

"Setiap saat, kami perbaharui terus data akibat terdampak banjir di Aceh Selatan ini," ujar Cut.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengingatkan supaya sejumlah daerah di Aceh terutama Aceh bagian barat dan selatan mewaspadai hujan dan petir.

"Waspada hujan intensitas sedang hingga lebat disertai petir, dan angin kencang di barat-selatan," ujar Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Aceh, Zakaria.

Wilayah di Aceh bagian barat dan selatan, yakni Subulussalam, Aceh Singkil, Aceh Selatan, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, dan Simeulue.

Baca juga: 13.489 orang terdampak banjir Aceh Selatan

Pewarta: Muhammad Said
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018