Bandung (ANTARA News) - Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut tiga mengatakan hasil survei dari Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) yang menyebutkan, tingkat elektabilitas ia dan Ahmad Syaikhu (Asyik) mencapai 18,2 persen menjadi bahan motivasi baginya untuk terus berjuang dalam memangkan kontestasi Pilgub Jawa Barat 2018.

"Buat saya dengan naiknya trend survei Asyik, tentunya ini harus jadi motivasi dan Ikhtiar bagi mesin partai koalisi Gerindra, PKS, PAN ditambah PBB. Sayap-sayap partainya dan semua kader juga harus bergerak lebih keras untuk menang," kata Sudrajat dalam siaran persnya, Sabtu.

Pria yang akrab disapa Kang Ajat ini menyatakan, tanpa bermaksud mengabaikan hasil survei LKPI, dirinya bersama Ahmad Syaikhu hanya ingin tetap berkonsentrasi mengenalkan diri kepada masyarakat Jabar karena masyarakat sebagai penentu di Pilgub Jabar 2018.

Selain terus menyapa masyarakat Jawa Barat, kata Sudrajat, yang terpenting saat ini adalah, bagaimana masyarakat Jabar betul-betul mengetahui sosok, niat, dan partai pengusung calon pemimpinnya yang kira-kira bisa memberikan harapan lebih besar.

Dia juga mengaku, sering mengingatkan masyarakat Jabar agar pandai-pandai memilih calon pemimpinnya meski begitu, Sudrajat meyakini masyarakat Jawa Barat sudah pandai dan cerdas dalam menentukan pilihannya itu.

"Bagi saya, saya selalu menyampaikan komitmen saya, program-program yang memang logis, bukan program asal bunyi yang tidak bisa dilakukan.?Makanya, saya mengatakan kepada masyarakat Jabar pandai-pandailah memilih pemimpin. Jangan terbuai dengan konsep-konsep yang tidak membumi," katanya.

Ketika disinggung langkah luar biasa yang akan dilakukannya bersama Ahmad Syaikhu di sisa masa kampanye yang tinggal sekitar dua bulan efektif, Sudrajat mengatakan, dia dan Ahmad Syaikhu akan terus menggenjot intensitas pertemuannya dengan seluruh kalangan masyarakat Jabar. Baginya, yang terpenting tidak membohongi masyarakat.

Selain itu, Sudrajat pun akan terus meyakinkan masyarakat untuk menelaah keempat pasangan cagub-cawagub Jabar, mulai sosok, niat, dan partai pengusungnya.

Sebab, menurutnya, hal itu akan sangat menentukan platform politik dan kebijakan-kebijakannya ketika terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat.

"Saya hanya berdoa. Saya hanya ikhtiar, saya berusaha untuk menjemput takdir dengan dan doa," ujar Sudrajat.

Direktur Ekesekutif LKPI Arifin Nurcahyo mengatakan, ketika secara spontan respoden ditanyakan siapa yang akan dipilih jika Pilgub Jabar digelar hari ini, maka pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu memperoleh 18,2 persen dan Ridwal Kamil-Uu Ruzhanul Ulum 17,4 persen.

"Selanjutnya, kata Arifin, Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi 22,3 persen, Tubagus Hasanuddin-Anton Charliya 6,2 persen dan belum memilih 35,9 persen," kata Arifin.

Survei itu dilakukan pada 26 Februari sampai 11 Maret 2018 dengan menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error sebesar kurang lebih 2,1 persen dan tingkat kepercayaan survei 95 persen dengan melibatkan 2.178 responden yang tersebar di 18 kabupaten dan sembilan kota di Jabar secara proposional sesuai prosentase daftar pemilih tetap (DPT) di Jabar.

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018