Jakarta (ANTARA News) - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menjelaskan mengenai kondisi matanya saat ini sekaligus menyinggung mengenai rencana operasi tahap dua terhadap mata kirinya di Singapura pada Maret atau April 2018.

"Jadi begini, kalau dibilang pulih tentunya tidak pulih tetapi Insya Allah bisa melihat, kenapa? Mata kiri saya itu berubah kalau yang tadinya mata itu ada jaringan putih dan jaringan hitam, mata saya karena jaringan putihnya juga rusak maka diganti dengan menggunakan jaringan gusi yang ditanam di mata kiri," kata Novel saat berbincang dengan awak media di kediamannya di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa.

Saat ini, Novel Baswedan dapat melakukan proses rawat jalan di Jakarta sambil menunggu operasi mata tahap dua tersebut.

"Akibatnya, apabila nanti selesai dari semua tindakannya mata kiri saya itu terlihat warnanya pink dan di tengahnya ada sedikit hitam, ilustrasinya begitu walaupun saya belum melihat," ungkap Novel.

Lebih lanjut, Novel pun menyatakan bahwa dirinya sebagian besar akan beraktivitas di rumah sebelum kembali ke Singapura untuk menjalani operasi tahap dua.

"Sebagain besar mungkin di rumah kalaupun saya aktivitas lain, mata kanan saya ini ada bercak putih yang membuat saya kabur melihatnya," ucap Novel.

Novel disiram air keras oleh dua orang pengendara motor pada 11 April 2017 seusai sholat subuh di Masjid Al-Ihsan dekat rumahnya.

Mata Novel pun mengalami kerusakan sehingga ia harus menjalani perawatan di Singapura sejak 12 April 2017.

Novel adalah salah satu penyidik senior KPK yang antara lain menangani kasus korupsi dalam pengadaan KTP-elektronik (KTP-e).

Baca juga: Wapres harapkan polisi segera selesaikan kasus Novel Baswedan

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018