Surabaya (ANTARA News) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengimbau warga Kota Pahlawan agar mewaspadai kejahatan penculikan anak yang belakangan ini marak.

"Kami minta orangtua memantau terus anak-anaknya. Apakah anaknya sudah pulang sekolah atau belum," kata Tri Rismaharini di Surabaya, Selasa.

Risma mengaku memiliki beberapa tips agar orangtua bisa mengawasi dan melindungi anaknya dari penculikan, pertama, kalau ada di rumah, agar pintu dan pagar selalu ditutup dan terkunci rapat.

Kedua, apabila menggunakan kendaraan bersama dengan anak dan tiba-tiba terjadi seperti ban bocor atau kendaraan ditabrak orang, maka anak-anak jangan sampai terlepas dari pengawasan. Karena kondisi itu yang dicari atau dimanfaatkan oleh para penjahat.

"Jangan sampai membiarkan ada orang lain yang membantu menyelamatkan dengan menggendong anak kita. Karena banyak kejadian anak yang langsung dibawa kabur," ujarnya.

Ketika sedang berjalan-jalan di luar rumah, lanjut dia, usahakan untuk selalu menggandeng atau menggendong anak. "Jangan biarkan anak kita berjalan sendirian, ini akan lebih memudahkan penculik," katanya.

Risma juga berpesan kepada masyarakat agar lebih peka terhadap lingkungan sekitar, mengingat predator anak masih bebas berkeliaran di mana pun. "Predator anak ada dimana-mana, mungkin saat ini juga bisa ada di sekitar kita," katanya.

Menurutnya, fenomena yang terjadi tidak hanya kasus penculikan. Namun, sang penculik juga mencoba untuk menyakiti anak-anak. Wali kota juga berpesan, ketika masyarakat melihat ada anak yang sedang menangis atau ketakutan bersama orang dewasa, supaya masyarakat lebih peka untuk ditanyakan apa yang terjadi.

Risma menambahkan bahwa anak yang masih menempuh pendidikan SD ataupun SMP dengan usia dibawah 18 tahun masih tergolong anak-anak dan masih perlu dijaga.

Menurutnya, menjaga anak-anak sama dengan menjaga titipan Tuhan. Jangan sampai anak-anak hancur, sebab kalau anak-anak hancur maka negara ini juga akan hancur.

"Jadi harus dijaga putra-putri kita, untuk masa depan negara ini," katanya.

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018