Surabaya (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan tahun politik menjelang Pemilu 2019 tidak perlu terlalu dikhawatirkan karena Pemerintah sudah berpengalaman menghadapi pesta demokrasi lima tahunan sekali.

"Tahun politik, tahun pilkada, kita sudah 50 tahun, 60 tahun mengalami seperti itu, tidak ada hal sangat luar biasa untuk kita khawatirkan," kata Wapres Jusuf Kalla di Surabaya, Jatim, Jumat.

Terkait pelaksanaan Pilkada di 171 daerah pada Juni nanti, Wapres mengatakan hal itu bukan menjadi pengaruh berarti bagi persiapan pelaksanaan Pemilu 2019.

"Dulu Pilkada malah setiap minggu, sekarang per tahun, per dua tahun, per tiga tahun jadi itu hal yang biasa saja. Pengalaman kita selama dua kali pilkada serentak itu tidak ada apa-apa," jelasnya.

Prediksi eskalasi keributan di daerah terkait pilkada biasanya terjadi di masa penghitungan dan sengketa hasil perolehan suara pilkada.

"Paling ketika penghitungannya ada sedikit masalah, tapi pada saat pilkadanya, kampanyenya alhamdulillah berbeda dengan negara lain selalu ada konflik, kita tidak," tuturnya.

Wapres Kalla menambahkan dengan adanya bakal calon perempuan dalam pilkada menunjukkn bahwa tidak ada diskriminasi antara pria dan wanita dalam berpolitik.

"Laki-laki dan perempuan itu tidak ada perbedaan, ini di Jawa Timur cagubnya perempuan. Jadi tidak ada diskriminasi lagi, tergantung kemampuan. Sekarang tidak ada lagi perempuan mempunyai keterbatasan," ujarnya.

Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018