Khartoum, Sudan (ANTARA News) - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin (25/12) menyerukan pencabutan penuh sanksi ekonomi atas Sudan.

"Sanksi tersebut telah mencuri sebagian besar masa depan negeri ini," kata Erdogan di dalam pidato dalam upacara, saat ia dianugrahi gelar doktor kehormatan bidang hukum oleh University of Khartoum, Sudan, pada Senin.

Presiden Turki itu kembali menyampaikan dukungan negerinya buat Sudan, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa pagi. Ia mengatakan, "Turki akan terus berdiri berdampingan dengan rakyat Sudan."

"Seperti kami berdiri berdampingan dengan rakyat Sudan sebelumnya, kami akan terus mendukung mereka pada masa depan. Cinta saudara kami rakyat Sudan membuat kami merasa seperti kami berada di Istanbul, negara kami, dan bukan di Khartoum," kata Erdogan.

Pada Jumat (6 Oktober 2017), AS memutuskan untuk mencabut sanksi ekonomi atas Sudan, tapi masih memasukkan Sudan di dalam daftar AS mengenai negara penaja terorisme.

Erdogan pada Ahad tiba di Ibu Kota Sudan, Khartoum, sebagai persinggahan pertama dalam lawatannya ke Afrika, yang juga akan membawa dia ke Chad dan Tunisia.

Kunjungan Erdogan menandai untuk pertama kali seorang presiden Turki telah mengunjungi Sudan sejak kemerdekaan negara Afrika Utara tersebut pada 1956.

Pewarta: Antara
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017