Jakarta (ANTARA News) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) telah menyalurkan zakat Rp49,49 miliar pada semester pertama tahun 2017, kata Ketua Baznas Bambang Sudibyo.

"Penyaluran itu adalah 60 persen dari total yang dikumpulkan pada semester pertama 2017 sebesar Rp85,04 miliar," kata Bambang dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VIII DPR di Jakarta, Selasa.

Ia menjelaskan pula bahwa penghimpunan zakat semester pertama 2017 mencatatkan peningkatan 54 persen dibanding semester l/2016. Zakat yang dihimpun pada semester pertama tahun lalu sebesar Rp55,261 miliar.

Menurut dia, peningkatan itu menunjukkan kepercayaan masyarakat untuk menyalurkan zakatnya lewat Baznas.

"Baznas telah melakukan berbagai inovasi dalam melayani muzaki dan mustahik. Dari penghimpunan sebesar itu telah disalurkan melalui berbagai program pemberdayaan dan santunan dengan penyerapan cukup baik," kata Bambang.

Dia mengatakan zakat yang dihimpun sebagian besar disalurkan kepada golongan penerima zakat (asnaf) fakir miskin (52 persen). Sementara program kesehatan tercatat sebagai yang paling banyak menyerap dana zakat (33 persen).

Program kesehatan, kata dia, antara lain meliputi penyediaan layanan gratis di enam rumah sehat di Jakarta, Yogyakarta, Sidoarjo, Makassar, Pangkalpinang dan Parigi Moutong.

Bambang mengatakan, pada 2018 Baznas berupaya melakukan penguatan organisasi pengelola zakat nasional dengan agenda prioritas antara lain meningkatkan pertumbuhan zakat, infak dan sedekah (ZIS) dan dana sosial kemasyarakatan lain atau DSKL secara nasional sebesar 35 persen dari 20l7.

Dia juga menargetkan laporan keuangan Baznas provinsi dan lembaga amil zakat (LAZ) sudah diaudit akuntan publik pada pertengahan tahun 2018.

"Target penghimpunan zakat untuk Baznas di tingkat pusat pada 2018 sejumlah Rp200 miliar sedangkan target penghimpunan zakat nasional dari Baznas tingkat pusat, provinsi hingga Baznas Kabupaten/Kota dan LAZ sebesar Rp7,8 triliun," kata dia.

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017