Jakarta (ANTARA News) - KPK mengharapkan identitas penyerang Novel Baswedan segera diketahui, berdasarkan dua sketsa wajah yang baru diungkapkan Polda Metro Jaya segera diketahui.

"Jadi kami berharap segera diketahui siapa dua orang dalam sketsa yang disampaikan tadi karena dari tulisan itu namanya masih ditulus Mr X. Jadi, belum diketahui identitasnya, maka perlu dilakukan pencarian," kata Juru Bicara KPK, Febri Diansyah, di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (24/11).

"Sketsa juga telah disebaar di beberapa lokasi jadi proses pencarian juga sedang berjalan," kata dia.

Dia menyatakan lembaganya belum menginformasikan lebih lanjut soal perkembangan kasus itu kepada Baswedan, yang saat ini masih dirawat di Singapura.

"Kami belum komunikasi dengan Novel. Novel masih di Singapura, Kapolda dan tim baru datang Jumat pagi ini dan Novel juga sekarang sedang fokus pada proses perawatan untuk persiapan operasi tahap dua mata sebelah kiri," ungkap Diansyah.

KPK pun mengharapkan ada perkembangan yang lebih signifikan ke depannya agar pelaku penyerang Baswedan benar-benar ditemukan. "Setelah ditemukan bisa didalami motifnya apa sampai dengan tentunya bukan hanya pelaku lapangan tetapi juga aktor intelektualnya," ujar Diansyah.

Sebelumnya, sekitar pukul 10.00 WIB Jumat (24/11), empat pimpinan KPK menerima kedatangan Kepala Polda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Idham Aziz, bersama jajarannya di Gedung KPK, Jakarta.

"Jadi ada tim penyidik dan tim humas Polda Metro Jaya. Kami berdiskusi cukup panjang, dimulai dari penjelasan perkembangan penanganan proses penyelidikan dan investigasi dari penyerangan terhadap Novel Baswedan yang terjadi pada April 2017," kata Diansyah, dalam kesempatan sama.

Polda Metro Jaya telah mengungkapkan  dua sketsa wajah orang yang diduga terlibat dalam penyerangan Novel Baswedan dengan menggunakan air keras pada 11 April 2017 lalu.

"Dari hasil keterangan saksi sudah mengarah 90 persen. Bahwa dua gambar itu diduga terlibat penyiraman saudara Novel," kata Azis, saat konferensi pers, di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (24/11).

Polda Metro Jaya pun sudah membentuk tim penyelidikan dan penyidikan sejumlah 167 orang lintas polres, polda, dan penyidik di Kepolisian Indonesia.

"Kami juga dibantu Polisi Federal Australia. Kemudian kami juga dibantu Pusnafis Mabes Polri karena beberapa CCTV yang ada di TKP yang kami kumpulkan membutuhkan kerja sama dengan pihak luar negeri," kata Aziz.

Adapun pada skesta pertama yang ditampilkan kepada awak media pada saat konferensi pers itu, orang yang diduga terlibat penyerangan Novel itu merupakan pria dengan kulit gelap dan rambut pendek.

Kemudian pada sketsa kedua terlihat seorang pria dengan kulit putih dan rambut panjang. Aziz pun menyatakan dua sketsa wajah yang diduga terlibat penyerangan Baswedan itu itu didapat dari informasi dua saksi. "Yang pertama, ini informasi yang kita dapat dari saksi S. Yang kedua, ini dapat dari saksi SN," ungkap Aziz.

Baswedan disiram air keras oleh dua orang pengendara motor pada 11 April 2017 seusai sholat subuh di Masjid Al-Ihsan dekat rumahnya.

Mata kiri Baswedan rusak sehingga ia harus menjalani perawatan di Singapura sejak 12 April 2017. Baswedan adalah salah satu penyidik senior KPK, yang antara lain menangani kasus korupsi dalam pengadaan KTP elektronik.

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017