Bogor (ANTARA News) - Majelis Wali Amanat Institut Pertanian Bogor (MWA-IPB) menetapkan Arif Satria sebagai rektor terpilih periode 2017-2022 mengganti Prof Herry Suhardiyanto.

Pemilihan Arif Satria sebagai rektor IPB berlangsung secara musyawarah untuk mufakat dalam Sidang Paripurna MWA IPB yang digelar tertutup di Kampus IPB Baranangsiang, Rabu.

Ketua MWA IPB Prof M.A Chozin menyebutkan tiga calon rektor IPB terpilih merupakan kandidat terbaik. Rektor IPB terpilih diharapkan sebagai pemimpin akademik yang visioner, berkinerja, dan inklusif yakni melayani semua golongan, punya visi kuat dalam memimpin.

"Alhamdulillah proses pemilihan berjalan lancar dari sidang terbuka dan tertutup telah ditetapkan Dr Arif Satria sebagai rketor terpilih IPB yang memimpin IPB lima tahun ke depan," kata Chozin.

Seluruh proses pemilihan berjalan dengan lancar. Proses sidang paripurna terbuka yang dilakukan pagi tadi diikuti 15 anggota MWA dari 17 anggota yang ada. Sedangkan sidang tertutup yang dilakukan sore hari diikuti 16 anggota MWA.

Satu anggota yang tidak hadir adalah Erick Thohir yang merupakan anggota MWA IPB berasal dari perwakilan masyarakat umum bersama Chairul Tanjung, Mukhlish Yusuf dan Sugiharto.

Chozin mengatakan proses pemilihan sesuai dengan amanah peraturan MWA dilakukan dengan musyawarah untuk mufakat. Hal tersebut baru terjadi di IPB, semua anggota MWA sepakat untuk menetapkan satu pilihan dengan pandangan yang sama bahwa Arif Satria yang layak dan terbaik menjadi Rektor IPB.

"Inshaa Allah pelatinkan dan serah terima jabatan akan dilaksanakan 15 Desember 2017 mendatang," katanya.

Arif Satria berhasil menggunguli seniornya Prof Yusram Massijaya dan Prof Yonny Koesmaryono sebagai kandidat calon rektor. Ketiganya memaparkan rencana strategis dan program kerja yang di luar kotak.

Menurut Chozin ketiga calon rektor IPB adalah kandidat terbaik IPB, namun IPB membutuhkan pemimpin yang berfikir di luar kotak, tidak biasa, energik dan memiliki banyak jaringan, yang mampu menghadapi tantangan ke depan.

"MWA mengenal Arif Satria sebagai dosen gaul, punya banyak jaringan yang diharapkan bisa menghadapi tantangan ke depan, mampu bersosialisasi, dan bersemangat," kata Chozin.

Arif Satria saat ini masih berstatus Dekan Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) merupakan putra asal Pekalongan memiliki program kerja yang dipaparkan dalam judul "Race in Excellence to Shape IPB Future".

Terkait gelar profesor yang belum disandang Arif, menurut Chozin hal tersebut tidak menjadi persyaratan dalam pemilihan calon rektor IPB karena rektor-rektor sebelumnya juga belum bergelar profesor saat dipilih menjadi rektor.

"Profesor bukan persyaratan, jadi tidak menjadi persoalan, saat ini Arif Satria sedang mengajukan diri untuk mendapatkan gelar profesor," kata Chozin.

Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017