Kudus (ANTARA News) - Komando Distrik Militer (Kodim) 0722/ Kudus, Jawa Tengah, bersama Kepolisian Resor Kudus masih menyelidiki temuan lima buah granat asap oleh warga Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus.

"Hingga kini, kami bersama Polres Kudus masih menyelidiki guna mengungkap asal dan pemilik granat asap tersebut," kata Komandan Kodim 0722/ Kudus Letkol Inf Sentot Dwi Purnomo di Kudus, Rabu.

Berdasarkan tulisan pada granat asap tersebut, kata dia, granat asap tersebut buatan PT Pindad.

Ia menjelaskan, bahwa granat asap tersebut bukan kategori senjata, sehingga tidak berbahaya.

"Meskipun demikian, kami mengimbau masyarakat yang menemukan benda serupa atau benda lain yang mencurigakan lebih baik dilaporkan kepada pihak berwajib guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," ujarnya.

Apalagi, lanjut dia, satu dari lima buah granat tersebut dalam kondisi rusak pada bagian kepala granatnya karena dirusak oleh penemunya yang penasaran.

Ia mengatakan, granat asap tersebut pertama kali ditemukan oleh Solikin, warga Desa Hadipolo, Kecamatan Jekulo pada Selasa (14/11).

Penemuan tersebut, lanjut dia, berawal ketika Solikin yang berprofesi sebagai pandai besi tersebut membuat pisau dengan bahan dari drum bekas.

Ketika membongkar tong bekas yang dibeli dari pedagang rosok di Desa Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo, ternyata di dalamnya terdapat lima buah benda yang tidak diketahui.

"Karena penasaran, salah satu benda tersebut coba dirusak pada bagian kepala hingga terlepas, kemudian benda tersebut dibiarkan begitu saja karena tidak ada yang menarik," ujarnya.

Setelah adik Solikin mengetahui bahwa benda tersebut mirip granat, selanjutnya dilaporkan kepada Babinsa Koramil 08/Gebog yang merupakan tetangganya.

"Babinsa tersebut selanjutnya melaporkan temuan tersebut ke Koramil Jekulo dan ditindaklanjuti hingg Kodim Kudus," ujarnya.

Sementara itu, Kapolres Kudus AKBP Agusman Gurning ketika hendak dimintai konfirmasinya lewat telepon belum ada tanggapan.

Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017