Jakarta (ANTARA News) - Hampir 20 persen pria dewasa dan paruh baya di ibu kota New Delhi berkonsultasi dengan dokter terkait masalah disfungsi seksual, termasuk soal penggerak, frekuensi atau kepuasan yang berkurang, demikian survei membuktikan.

Survei tersebut menemukan bahwa gaya hidup buruk yang disebabkan oleh makanan, obesitas, stres dan merokok, tidak hanya meningkatkan risiko terkena penyakit metabolik, tetapi juga menimbulkan risiko terjadinya disfungsi seksual jangka pendek dan jangka panjang.

"Kebiasaan yang tidak sehat telah menjadi penyebab utama meningkatnya beban penyakit metabolik dan gaya hidup," Sujeet Jha, Direktur (Endokrinologi, Diabetes, dan Obesitas) di Rumah Sakit Max Super, Saket, mengatakan dalam sebuah pernyataan, Senin.

"Diagnosis klinis di antara anak usia 21-45 tahun mengungkapkan bahwa kebiasaan gaya hidup mereka mempengaruhi kemampuan untuk memiliki hubungan seksual yang sehat, dari hampir 20 persen pria berkonsultasi dengan dokter terkait hal itu," Jha menambahkan.

Survei tersebut juga menunjukkan, lebih dari 48 persen laki-laki mengetahui bahwa kebiasaan makan yang tidak sehat, kurang olahraga, kebiasaan tidur yang buruk, serta kegemaran merokok, menjadi penyebab utama berkurangnya dorongan seksual.

Selanjutnya, stres dan kurang tidur juga mempengaruhi kesehatan seksual.

Sementara itu, lebih dari 35 persen pria melaporkan bahwa perasaan stres berdampak pada dorongan dan frekuensi seksual mereka, kurang tidur mengurangi dorongan seksual pada 48 persen pria.

Studi tersebut juga menemukan bahwa merokok, yang memiliki efek melemahkan kesehatan, berdampak pada dorongan dan frekuensi seksual.

Hanya 19 persen perokok berat (21-40 batang sehari) ditemukan memiliki dorongan seks yang sangat kuat dibandingkan dengan 50 persen non-perokok.

Survei tersebut merupakan analisis dampak berbagai pilihan gaya hidup dan kebiasaan pada aktivitas seksual lebih dari 800 orang dewasa berusia 21-45 tahun, termasuk profesional, ibu rumah tangga dan siswa dari wilayah Delhi dan The National Capital Region (NCR). Demikian dilansir The IndianExpress.

Penerjemah: Sella Gareta
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017