NU merupakan satu-satunya ormas agama yang mendapatkan legalitas dari Kerajaan Malaysia."
Kuala Lumpur (ANTARA News) - Pengasuh Pondok Pesantren Attarbiyah Islamiyah Assyafi'iyah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, KH Anwar Zahid, mengingatkan kepada warga Nahdlatul Ulama (NU) di Malaysia agar seimbang dalam urusan dunia akhirat.

"Hidup di dunia ini silakan cari harta, tapi berdasarkan petunjuk Al Quran, raihlah dengan apa-apa yang diberikan Allah kepadamu untuk akhirat, tapi jangan lupa bagianmu di dunia," ujarnya dalam pengajian yang diselenggarakan Keluarga Mahasiswa NU Malaysia, Minggu.

Menurut kyai asal Dusun Patoman, Desa Simorejo, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, tersebut mencari harta di dunia ini sebagian saja karena target utama kebahagiaaan hakiki adalah di akhirat.

"Cari duit silakan. Itu untuk sarana ibadah, tapi kalau sudah dapat harus dirohanikan, yakni apa tujuan Allah memberi hidup. Untuk biaya anak, keluarga, madrasah, masjid-masjid di kampung. Bagaimana nasib fakir miskin. Maka, hartamu duitmu sebagian harus dilepas," katanya.

Dia menegaskan yang paling laku di alam barzah adalah amal jariah, dan bukan uang.

"Yang mengutamakan uang akan tenggelam dalam sesatnya dunia. Pakai gelang kalung silakan untuk obat keinginan. Jangan berlebihan. Silakan pakai kalung gelang, tapi jangan berlebihan," katanya.

Pada kesempatan tersebut Anwar Zahid juga mengharapkan jamaah agar ikut membudayakan membaca Al Quran atau ikut program sehari satu juz (One Day One Juzz).

Ketua Pertubuhan NU Malaysia, Ustadz Ahmad, dalam sambutannya mengatakan bahwa organisasinya merupakan sarana afiliasi keluarga ahlusunnah.

"NU merupakan satu-satunya ormas agama yang mendapatkan legalitas dari Kerajaan Malaysia," katanya.

Hadir pada kesempatan tersebut Ketua Pertubuhan NU Malaysia, Ustadz Ahmad, Ketua Syuriah PCINU Malaysia, KH Liling Sibromilisi, Ketua Tanfidziah, Ustadz Ihyaul Lazib dan Ketua KMNU, Ustadz Alfin Mubarak.

Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016