Kerja sama ini sangat penting agar Indonesia selalu mengembangkan kapasitas dalam penanggulangan bencana, terutama karena Indonesia memiliki pengalaman yang cukup banyak terhadap segala macam bencana alam yang terjadi di antara negara ASEAN lainnya,"
Jakarta (ANTARA News) - Kerja sama yang dilakukan antara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Indonesia dan AHA Centre atau organisasi inter-pemerintah anggota ASEAN untuk penanggulangan bencana bertujuan mengantisipasi dan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana alam.

"Kerja sama ini sangat penting agar Indonesia selalu mengembangkan kapasitas dalam penanggulangan bencana, terutama karena Indonesia memiliki pengalaman yang cukup banyak terhadap segala macam bencana alam yang terjadi di antara negara ASEAN lainnya," kata Kepala BNPB Willem Rampangilei pada penandatanganan kerja sama BNPB dan AHA Center di Jakarta, Selasa malam.

Willem mengatakan kerja sama antara Indonesia sebagai tuan rumah dan ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance (AHA Centre) sebagai organisasi yang memfasilitasi koordinasi antarnegara ASEAN terkait penanggulangan bencana, ini berfokus pada pelaksanaan visi "One ASEAN One Response".

Visi tersebut memiliki misi bantuan kemanusiaan secara cepat dan terkoordinasi dalam penyebarannya di negara ASEAN bersama lembaga regional, lembaga internasional lainnya dan pelaku kemanusiaan dalam penanggulangan bencana alam guna meminimalkan korban jiwa, jumlah pengungsi dan kerugian yang ditimbulkan.

Sejak didirikan 2011, AHA Centre berkoordinasi dengan badan penanggulangan bencana di tiap negara ASEAN dan membangun solidaritas dalam merespons bencana, baik terhadap negara yang terkena bencana maupun negara pemberi bantuan.

Indonesia pun serius dan menunjukkan komitmennya dalam hal penanggulangan bencana dengan memfasilitasi AHA Centre berkantor di BNPB Pusat.

Menurut Willem, kerja sama ini memberi nilai tambah bagi Indonesia yang dapat membagi pengetahuannya karena pengakuan dari negara lain atas pengalaman lebih dalam menangani bencana alam.

Sementara itu, Direktur Eksekutif AHA Centre Said Faisal mengatakan ada tiga elemen penting dalam merespons bencana alam, yakni "speed" atau kecepatan, "skill" atau kemampuan dan "solidarity" atau kebersamaan.

"Terbukti sudah ada 13 respons yang sudah kami laksanakan dan bermanfaat di kawasan ASEAN. Sepuluh negara ASEAN koordinasi bersama di bawah AHA Centre," kata Said.

Saat ini AHA Centre memiliki dua mekanisme penanggulanan bencana, yaitu "disaster monitoring" atau memantau titik bencana alam yang ada di kawasan ASEAN dan menginformasikannya ke sepuluh badan penanggulangan bencana di masing-masing negara.

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016